
GARUT BERKABAR, Sukawening – Keterbatasan modal masih menjadi tantangan utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening. Hal ini terungkap saat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut melakukan monitoring implementasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di desa tersebut.Kepala Desa Pasanggrahan, Rosidin Muharam, menjelaskan bahwa desanya memiliki pusat UMKM yang didominasi oleh perempuan dan lansia. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar tetap produktif dan mandiri secara ekonomi. Salah satu pelaku usaha, Memunah (57), pengusaha makanan tradisional, menyebutkan bahwa ada sekitar 30 UMKM di desa tersebut yang memproduksi makanan khas Garut, seperti ranginang, wajit, dan kolontong.
Memunah sendiri telah menjalankan usaha produksi ranginang sejak 2014 dengan kapasitas produksi 28 kilogram per hari. Meskipun telah memiliki merek “Ranginang Utami” dan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), ia masih mengalami kendala permodalan. “Untuk meningkatkan produksi, saya membutuhkan tambahan modal sekitar Rp10 juta,” ungkapnya.
Banyak pelaku usaha akhirnya mengandalkan pinjaman perbankan dengan cicilan bulanan. Pemerintah desa dan beberapa organisasi telah memberikan pendampingan, termasuk pelatihan dan legalitas usaha. Namun, dukungan modal dari pemerintah dinilai belum sepenuhnya menjangkau kebutuhan UMKM di Sukawening.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Garut, Agus Dinar, menekankan pentingnya langkah strategis untuk mendukung UMKM, termasuk pendampingan berkelanjutan, pelatihan manajemen usaha, serta pemasaran digital. Selain itu, ia mendorong kolaborasi dengan BUMDes, sektor swasta, dan koperasi untuk memperluas akses produksi dan distribusi.
“Dengan dukungan yang tepat, UMKM di Desa Pasanggrahan dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” ujar Agus Dinar. Ia berharap akses permodalan yang lebih baik serta inovasi pemasaran dapat membantu produk khas Garut semakin dikenal luas dan bersaing di pasar yang lebih besar. (Red).