GLOBALISASI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

- Jurnalis

Sabtu, 25 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Sanggita Salsabilla Putri Noeryadin
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Jenderal Achmad Yani

GARUT BERKABAR – Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Proses ini menghubungkan berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, politik, dan teknologi dengan cara yang semakin cepat dan meluas. Menurut Nurhaidah dan Musa (2015), globalisasi merupakan fenomena yang mempercepat pertukaran dan koneksi antarnegara. Sabtu (25/1/2025).

Salah satu dampak positif globalisasi adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kemajuan teknologi, seperti internet dan e-commerce, telah membuka akses ke pasar global, meningkatkan investasi asing langsung (FDI), menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan produktivitas. Winarno (2008) menyebutkan bahwa globalisasi mengintegrasikan pasar-pasar dunia menjadi satu lingkup global tanpa batas. Namun, di balik manfaat tersebut, globalisasi juga membawa tantangan serius, seperti ketimpangan sosial dan kerusakan lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tantangan Sosial: Permukiman Kumuh di Perkotaan

Baca Juga :  Pj. Bupati Garut Kunjungi Remaja Korban Pencurian dengan Kekerasan

Globalisasi mempercepat urbanisasi, namun hal ini sering kali menciptakan pemukiman kumuh. Data dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN (2019) menunjukkan bahwa hampir 45 persen kelurahan di DKI Jakarta memiliki permukiman kumuh, dengan total luas mencapai 1.005,24 hektare.

Kondisi ini terjadi karena minimnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan layak. Lingkaran kemiskinan pun semakin sulit diputus, sementara sektor informal menjadi satu-satunya pilihan kerja dengan upah rendah dan kondisi tidak aman.

Ketergantungan Ekonomi dan Kehilangan Identitas Budaya

Ketergantungan pada produk impor menjadikan ekonomi Indonesia rentan terhadap fluktuasi ekonomi global. Krisis finansial Asia tahun 1997 menjadi salah satu contoh nyata dampaknya, di mana banyak perusahaan lokal tidak mampu bersaing dengan produk impor. Di sisi lain, budaya lokal terancam oleh masuknya budaya asing, seperti gaya hidup konsumtif yang menggeser nilai-nilai tradisional.

Peran Pemerintah dalam Menghadapi Tantangan

Pemerintah memiliki peran kunci dalam meminimalkan dampak negatif globalisasi. Kebijakan strategis, seperti peningkatan infrastruktur, penguatan sektor UMKM, perlindungan industri dalam negeri, dan peningkatan kualitas pendidikan, dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan daya saing. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga :  Syam Yousef Desak Pimpinan DPRD Garut Tuntaskan Regulasi Tata Beracara dan Kode Etik

Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia harus berkomitmen pada pembangunan yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat menghadapi tantangan globalisasi sambil memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai pembangunan yang adil bagi generasi mendatang.

Sumber:

1. Harbowo, Nikolaus. 2019. Hampir Separuh Wilayah Jakarta Berupa Permukiman Kumuh. Kompasiana.

2. Nurhaidah dan Muhamad Insya Musa. 2015. Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Jurnal Pesona Dasar.

3. Winarno, Budi. 2008. Globalisasi: Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia. Erlangga. (Red).

Berita Terkait

10 Ribu Anak Ayam Tewas Terpanggang, Kandang di Selaawi Jadi Lautan Api
Getaran Terasa di Sejumlah Wilayah, Gempa M4,4 Guncang Pangandaran dari Laut
“Dia Hanya Ingin Makan Gratis” Tangis Ibu Penjual Gorengan Usai Putrinya Tewas dalam Kerumunan Pesta Rakyat
Duka di Tengah Pesta: Tiga Tewas dalam Tragedi Kerumunan di Pendopo Garut
Akad Cinta Dua Keluarga Besar: Wakil Bupati Garut dan Putra Gubernur Jabar Resmi Bersatu
Garut Jadi Tuan Rumah Jambore Nasional V Taft Diesel Indonesia: Sorotan pada Wisata Alam dan Pelestarian Lingkungan
Estafet Kepemimpinan BPN Garut: Bupati Syakur Apresiasi Rahman, Sambut Eko dengan Harapan Baru
Guncangan M4,9 Guncang Wilayah Selatan Garut, Tak Timbulkan Kerusakan
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 10:22 WIB

10 Ribu Anak Ayam Tewas Terpanggang, Kandang di Selaawi Jadi Lautan Api

Sabtu, 19 Juli 2025 - 19:21 WIB

Getaran Terasa di Sejumlah Wilayah, Gempa M4,4 Guncang Pangandaran dari Laut

Sabtu, 19 Juli 2025 - 14:26 WIB

“Dia Hanya Ingin Makan Gratis” Tangis Ibu Penjual Gorengan Usai Putrinya Tewas dalam Kerumunan Pesta Rakyat

Jumat, 18 Juli 2025 - 20:06 WIB

Duka di Tengah Pesta: Tiga Tewas dalam Tragedi Kerumunan di Pendopo Garut

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:28 WIB

Akad Cinta Dua Keluarga Besar: Wakil Bupati Garut dan Putra Gubernur Jabar Resmi Bersatu

Berita Terbaru