Bupati Garut Abdusy Syakur Amin bersama jajaran perangkat daerah menghadiri peluncuran BUMDes dan Desa Wisata Hebat Wilayah III di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Rabu (30/4/2025). Acara ini diikuti perwakilan dari enam kecamatan dan puluhan kepala desa dari Kabupaten Garut.
GARUT BERKABAR, Cisurupan – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) resmi meluncurkan program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Desa Wisata Hebat Wilayah III di Tepas Papandayan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Rabu (30/4/2025). Kegiatan ini dihadiri Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan perwakilan dari enam kecamatan: Bayongbong, Cisurupan, Cigedug, Pamulihan, Sukaresmi, serta Cikajang.
Dalam sambutannya, Bupati Garut menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai pilar utama pembangunan daerah. Ia menyatakan, ajang perlombaan desa menjadi salah satu cara efektif untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi lokal.
“Perlombaan desa bukan sekadar kompetisi, tapi upaya menggali potensi dan mengukur tata kelola pemerintahan yang baik melalui 11 indikator penting,” jelas Bupati, merujuk pada indikator seperti pengelolaan sampah dan perencanaan pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati juga mengapresiasi Desa Karamatwangi sebagai tuan rumah peluncuran program. Menurutnya, desa ini memiliki potensi alam dan wisata yang luar biasa, namun tetap perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya dan memperhatikan isu lingkungan.
Sementara itu, Kepala DPMD Garut, Wawan Nurdin, menyampaikan bahwa peluncuran ini diikuti kepala desa dari 67 desa. Ia menyoroti program unggulan DPMD, Ngumbara Lembur, yang telah berjalan sejak 2021 dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor (pentahelix), melibatkan unsur pemerintah, akademisi, komunitas, media, dan pelaku usaha.
Wawan juga menyinggung kolaborasi strategis yang telah terjalin dengan kampus seperti IPB dan UNIGA, serta kontribusi LSM dalam mendukung pemberdayaan desa. Ia menyebut contoh konkret bantuan bibit tanaman yang diberikan untuk pengembangan 1.000 hektar lahan di Desa Mekarjaya dan Jayamekar.
Selain itu, peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) juga menjadi indikator keberhasilan. Desa Sukalaksana mencatatkan PADes hingga Rp 335 juta, disusul Desa Sukamukti sebesar Rp 200 juta dari pengelolaan pasar, dan Desa Karamatwangi hampir Rp 130 juta dari sektor wisata.(Red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo Kab. Garut