
GARUT BERKABAR, Malangbong – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, meluncurkan Gerakan Ring Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Cilampuyang, Kecamatan Malangbong, Kamis (23/1/2025). Program ini bertujuan mencegah penyebaran PMK yang berisiko mengganggu sektor peternakan di Kabupaten Garut.
Dalam sambutannya, Barnas menyoroti ancaman serius PMK terhadap ternak seperti sapi dan domba. Ia menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai langkah preventif demi menjaga kualitas dan produktivitas peternakan.
Barnas juga mengapresiasi kontribusi PT Citra Agro Buana Semesta (CABS) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), yang mendukung vaksinasi ternak di wilayah sekitar perusahaan. “Dengan vaksinasi ini, kita berharap distribusi ternak menjelang hari raya tidak terhambat oleh isu kesehatan ternak,” ujar Barnas.
Kolaborasi dengan PT CABS
Direktur PT CABS, Yudi Guntara Noor, menyatakan pihaknya berkomitmen membantu pemerintah dalam menangani PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD). “Kami berharap program vaksinasi ini menjadi langkah pencegahan jangka panjang, terutama menjelang Iduladha,” ungkap Yudi.
PT CABS menyediakan 158 dosis vaksin PMK dan LSD untuk sapi serta 200 dosis vaksin PMK untuk domba. Para peternak yang mengikuti program ini juga akan mendapatkan sertifikat vaksin sebagai jaminan kualitas ternak mereka.
Dukungan Pemerintah Pusat
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian, Sintong HMT Hutasoit, menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan 4 juta dosis vaksin untuk mendukung program vaksinasi di seluruh Indonesia. Sintong berharap program ini dapat menekan kasus PMK secara signifikan, terutama menjelang Iduladha.
Kasus PMK di Garut
Hingga kini, Kabupaten Garut mencatat 233 ternak terinfeksi PMK, dengan 14 ekor mati dan 9 ekor dipotong paksa. Pemerintah daerah telah menyiapkan 1.150 dosis vaksin dan mendorong pelaku usaha peternakan untuk turut menyediakan vaksin tambahan secara mandiri.
Dengan pelaksanaan vaksinasi ini, diharapkan dampak PMK dapat diminimalkan, sehingga sektor peternakan di Kabupaten Garut tetap produktif dan berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi daerah. (Red).
Share this content: @GarutBerkabar