Loading Now

“Keajaiban dari Undian dan Kebaikan Hati di Pinggiran Kota”

(Oleh.: Pemimpin Redaksi Garut Berkabar)

Sebuah perusahaan memiliki tradisi mengadakan pesta malam pergantian tahun dan undian berhadiah. Setiap karyawan menyetor 10 dolar, terkumpullah 3.000 dolar dari 300 karyawan. Pemenang akan mendapatkan seluruh dana yang terkumpul.

Seorang pemuda merasa seorang ibu pembersih, yang anaknya sakit, lebih layak memenangkan undian ini. Dia menuliskan nama ibu tersebut di kertas undiannya. Saat nama pemenang diumumkan, ternyata nama ibu pembersih yang terpilih, membuat suasana kantor riuh dengan sorak sorai.

Setelah acara, pria itu melihat kertas-kertas undian dan menyadari bahwa semua orang menuliskan nama ibu tersebut, menciptakan “keajaiban” bagi sesama. Kisah ini mengajarkan bahwa keajaiban bisa diciptakan oleh kita sendiri untuk membantu orang lain.

Saat berjalan di pinggiran kota, seorang teman membeli sayuran dari seorang pria tua meskipun sayurannya tampak tidak layak dimakan. Temannya menjelaskan bahwa dia membeli sayuran tersebut agar pria tua itu mendapatkan penghasilan hari itu.

Terinspirasi oleh kebaikan temannya, penulis pun membeli sisa sayuran pria tua tersebut. Meskipun sayurannya tidak bisa dimakan, penulis belajar tentang pentingnya memberi karunia dan keajaiban bagi orang lain yang membutuhkan.

Pesan Cerita :

Ketika berada di titik terendah, kita membutuhkan keajaiban. Namun, saat kita mampu, apakah kita bersedia menjadi pembuat keajaiban bagi orang lain…..?

Share this content: