Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, melakukan kunjungan ke Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, terkait penanganan sampah, Selasa (22/4/2025).
GARUT BERKABAR, Sucinaraja – Selasa (22/4/2025), Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, turun langsung ke Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, meninjau penanganan tumpukan sampah yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Lokasi yang berada di belakang SMA 26 Garut tersebut sebelumnya menjadi sorotan publik akibat kondisi lingkungan yang memprihatinkan.
Dalam kunjungannya, Wabup menyampaikan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Kecamatan Sucinaraja, Pemerintah Desa Tegalpanjang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) atas respons cepat dan kerja sama dalam mengatasi persoalan tersebut.
“Ini masalah multifaktor, kenapa masyarakat membuang sampah di dua lokasi berbeda, di tanah desa dan tanah milik pribadi. Tapi sekarang sudah diatasi secara gotong royong dan kolaborasi lintas sektor,” ujar Putri Karlina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tumpukan sampah yang sebelumnya meresahkan masyarakat kini telah dibersihkan dengan bantuan alat berat dan partisipasi aktif warga sekitar. Dalam kesempatan itu, Wabup juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat, mulai dari skala rumah tangga dan desa.
Putri Karlina menyambut baik inisiatif Kepala Desa Tegalpanjang yang berencana melibatkan warga dalam kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah. Menurutnya, sampah tidak hanya perlu dikelola, tetapi juga bisa menjadi sumber nilai ekonomi.
“Pak Kades sudah berinisiatif untuk memulai gerakan pengolahan sampah. Ini harus didorong agar masyarakat juga punya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan,” ucapnya.
Ia juga menyebut bahwa viralnya kasus ini di media sosial justru menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan mempercepat aksi dari berbagai pihak.
“Kadang kita butuh ‘wake-up call’. Ketika semua pihak bergerak bersama, hasilnya jauh lebih maksimal,” tambahnya.
Wabup turut mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga sebagai upaya mencegah bencana seperti banjir. Ia mencontohkan langkah kecil di rumahnya dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkannya untuk hal yang lebih produktif seperti pupuk dan pakan maggot.
Pemkab Garut sendiri telah menyiapkan anggaran khusus untuk mendukung program pengelolaan sampah di delapan desa prioritas, termasuk wilayah yang berpotensi menjadi destinasi wisata.(Red).
“Kita petakan, mana desa yang rawan banjir, mana yang punya potensi wisata. Itu yang jadi fokus utama dalam penanganan,” tutupnya.
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo Kab. Garut