GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dalam upaya menurunkan angka stunting, Yayasan Cipta dan Tanoto Foundation menggelar lokakarya bertema “Implementasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Penurunan Stunting” pada Jumat (1/11/2024) di Ruang Rapat Wakil Bupati Garut. Kegiatan ini menekankan pentingnya peran dai milenial sebagai jembatan untuk menyebarluaskan edukasi stunting di tengah masyarakat.
Menurut Wihdaturrahmah, Program Officer Yayasan Cipta, dai milenial yang dipilih melalui kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan bisa menyampaikan pesan dengan lebih efektif karena kedekatan mereka dengan masyarakat. “Tokoh agama ini punya pengaruh besar dan bisa menjadi agen perubahan yang kuat,” jelasnya.
Para dai milenial, seperti Ustad Iman dan Budiman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), akan berkolaborasi dengan TPPS Kabupaten Garut, menyisipkan edukasi stunting dalam kegiatan keagamaan sehari-hari.
Metode berbasis agama ini dianggap efektif, mengingat budaya religius masyarakat Garut.
Ustad Rudiman dari Desa Dano menambahkan, pendekatan ini menggunakan pesantren dan pengajian, yang diyakini lebih diterima oleh masyarakat.
Dengan dukungan TPPS dan Diskominfo, para dai juga memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan edukasi, mendukung tercapainya target “Garut Zero New Stunting.”(Akbar).
Share this content: @GarutBerkabar