Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghadiri acara Halal Bihalal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Garut yang bertempat di Jalan Cimanuk Muara Sanding No.7, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (10/5/2025).
GARUT BERKABAR, Garut Kota – Dalam suasana penuh kehangatan Halal Bihalal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Garut yang digelar di Jalan Cimanuk Muara Sanding No.7, Kecamatan Garut Kota, Sabtu (10/5/2025), Bupati Garut Abdusy Syakur Amin memanfaatkan momentum silaturahmi ini untuk menekankan pentingnya sinergi antara tenaga medis dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Garut.
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menyoroti tiga isu utama yang menjadi prioritas pemerintahan daerah: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap pelayanan kesehatan yang masih belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang belum terdaftar dalam BPJS Kesehatan.
“Ketika saya dipilih menjadi Bupati, saya langsung mendatangi BPJS karena saya sedih melihat masih ada masyarakat yang tidak mendapatkan layanan kesehatan yang layak hanya karena belum terdaftar,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan bahwa untuk mempermudah akses layanan, partisipasi masyarakat dalam BPJS perlu ditingkatkan hingga mencapai 80%, bahkan Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98%. Menurutnya, capaian ini akan membuka akses yang lebih luas dan merata terhadap layanan kesehatan.
Bupati juga mengajak seluruh anggota IDI Garut untuk bersama-sama membangun sistem pelayanan yang lebih baik dan inklusif. Ia menyatakan bahwa perbaikan ini tidak dapat dilakukan secara instan, namun perlu dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Sementara itu, Pembina IDI Cabang Garut menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pemerataan tenaga medis, termasuk dengan menyediakan beasiswa pendidikan bagi calon dokter dari daerah terpencil.
“Wilayah seperti Cikelet masih kekurangan dokter. Perlu ada program beasiswa untuk mencetak tenaga medis dari daerah,” usulnya.
Ia juga menyoroti tantangan akses terhadap layanan tingkat lanjutan di rumah sakit, yang kerap terhambat oleh regulasi BPJS Kesehatan. Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam nota kesepahaman harus memegang komitmen untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Pembina IDI pun menyampaikan pentingnya peran serta masyarakat dalam layanan kesehatan primer seperti puskesmas dan klinik. Ia menilai bahwa untuk mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, perlu sinergi antara dana pemerintah dan kontribusi masyarakat.
Selain itu, ia mengangkat isu rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Garut yang masih berada di angka 74,8%. Hal ini dinilai menjadi indikator penting bahwa aspek kesehatan di Garut masih perlu ditingkatkan secara signifikan.
Acara Halal Bihalal ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kerja sama antara tenaga medis dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Garut.(Red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo Kab. Garut