Saat diwawancarai oleh wartawan, Yudha menyatakan harapannya agar anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan korban gempa segera dialokasikan. “Saat ini, pihak DPRD Garut dan Pemerintah Kabupaten akan membahas bersama-sama anggaran perubahan 2024,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya prioritas bagi korban yang rumahnya rusak atau retak akibat gempa.
Di lokasi, Yudha tak henti-hentinya menyapa dan menyemangati warga yang rumahnya rusak parah. Salah satu korban, Ma Iloh dari Kampung Cibaeud Pasirwangi, terpaksa mengungsi ke rumah anaknya di Kampung Cirengit, Desa Mekargalih Tarogong. Ma Iloh mengaku masih merasa takut dan trauma akibat gempa. Saat diwawancara oleh awak media, ia mengungkapkan bahwa dirinya belum mendapat bantuan dan belum ada pihak yang mendata kondisinya. (Vik)