Loading Now

Pemkab Garut Apresiasi Dukungan PLN Untuk Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur

GARUT BERKABAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengapresiasi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang dijalankan oleh PLN Group dalam pengembangan Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur. Program ini diakui telah memberikan manfaat besar bagi keberlangsungan usaha di Desa Pasawahan.

“Terima kasih kepada PLN. Semoga semakin berjaya, dan masyarakat di sini semakin bergairah dalam budidaya perlebahan. Edu wisata ini bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang madu,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, usai menghadiri acara Soft Launching Rumah Pengemasan Madu dan Penyerahan Bantuan dari PLN Group, di Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (09/07/2024).

Barnas juga menyaksikan langsung proses pengolahan madu yang dilakukan dengan cepat, tepat, higienis, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Ia berharap potensi ini terus dikembangkan dengan menjaga kualitas dan kehalalan produk.

“Ini bukan awal tapi tahapan yang harus terus dilanjutkan. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha bahu membahu untuk melanjutkan apa yang diharapkan,” tambahnya.

General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Susiana Mutia, menyatakan bahwa TJSL PLN adalah program yang berkelanjutan. Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur telah melalui berbagai tahapan TJSL dan diharapkan mampu mencapai kemandirian.

“Mandiri itu tadi juga sudah disampaikan tadi kan sudah mendapatkan sedikit keuntungan, nanti ditambah dengan produk-produk baru, nanti bapak bisa mandiri di sini, mengelola sendiri, dan itu mungkin baru kita lepas sebagai usaha mandiri,” ujar Susiana.

Susiana juga mengungkapkan bahwa Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur telah mendapatkan penghargaan Gold di Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023 untuk kategori Pengembangan SDGs 8.9 Pariwisata Lokal Berkelanjutan. “Ini merupakan bukti nyata bahwa program ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat,” tambahnya.

Ketua Yayasan Buana Hijau Sejahtera, Yudi Risnayadi, menyatakan bahwa lokasi Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur dulunya merupakan daerah ex pertambangan pasir. Pada tahun 2021, dilakukan rehabilitasi lahan melalui penanaman pohon, menjadikan kawasan ini sebagai desa wisata yang strategis. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai restorasi lahan atau mengembalikan lahan kepada fungsinya kembali.

“Karena kalau dilihat dari rencana tata ruang Kabupaten Garut, dan rencana tata ruang Provinsi Jawa Barat, ini adalah kawasan strategis pariwisata di Kabupaten Garut,” ucap Yudi.

Yudi juga menambahkan bahwa pihaknya mencetuskan ide membangun Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur karena potensi pakan lebah yang luar biasa di lokasi tersebut. “Alhamdulillah 2022-2023 kami mendapat bantuan dari PLN, sampai saat ini kalau saya tidak keliru angkanya Rp1 miliar dibantu oleh PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat,” pungkasnya. (Pemred)

Share this content: