Dalam sambutannya, Pj Bupati menegaskan bahwa Kabupaten Garut sangat rawan bencana, baik banjir dan longsor saat musim hujan, maupun kekeringan saat musim kemarau. Barnas menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang melibatkan edukasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, masyarakat, serta pegiat kebencanaan.
Barnas juga menyarankan rapat koordinasi kebencanaan dilakukan setiap tiga bulan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana. Selain itu, pentingnya mitigasi kebakaran hutan disoroti mengingat luasnya lahan hutan dan pertanian di Garut yang rentan terhadap kekeringan.
Sekretaris Pelaksanaan BPBD Garut, Abud Abdullah, menyatakan bahwa apel kesiapsiagaan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kekeringan air bersih dan kebakaran hutan pada puncak musim kemarau 2024, serta meningkatkan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana.
Acara ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekda Nurdin Yana, Kepala Pelaksana BPBD Aah Anwar Saefullah, para kepala perangkat daerah, serta organisasi kemasyarakatan seperti PMI, ORARI, RAPI, Pramuka, dan lainnya. (DN)
Share this content: @GarutBerkabar
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!