Keterlibatan Perempuan dan Kelompok Rentan Diperkuat dalam Musrenbang Garut untuk Pembangunan yang Responsif Gender

- Jurnalis

Jumat, 8 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaksanaan Musrenbang Perempuan dan Kelompok Rentan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berperspektif GEDSI, berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum'at (8/3/2024).

Pelaksanaan Musrenbang Perempuan dan Kelompok Rentan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berperspektif GEDSI, berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum'at (8/3/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Garut mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dengan fokus pada partisipasi perempuan dan kelompok rentan, mengusung perspektif Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Acara ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Jum’at (8/3/2024).

 

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut, Iriyani, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Musrenbang ini oleh PDA Garut.

 

Ia menegaskan pentingnya keterlibatan kelompok rentan dalam proses pembangunan daerah dengan memperhatikan prinsip APKM (Akses, Partisipasi, Kontrol, Manfaat).

“Partisipasi seluruh lapisan masyarakat sangat penting, sehingga pembangunan yang terjadi benar-benar dirasakan oleh semua, dan itulah inti dari prinsip APKM,” ujarnya.

 

Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut didorong untuk mendukung pembangunan daerah yang responsif gender, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2020 tentang Pengarusutamaan Gender.

Baca Juga :  Penjabat Bupati Garut Memimpin Peluncuran Distribusi Logistik Pemilu 2024

 

Iriyani menekankan bahwa pengarusutamaan gender harus menjadi bagian integral dari alokasi Dana Desa (ADD) untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif.

 

Dokumen hasil Musrenbang juga menjadi tolok ukur untuk penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

“Baru-baru ini Kabupaten Garut berhasil diverifikasi dan masuk dalam kategori Nindya, bersama dengan Kuningan, yang menunjukkan komitmen kami dalam menghadirkan pembangunan yang inklusif,” tambahnya.

 

Ketua PDA Garut, Eti Nurul Hayati, menjelaskan bahwa tujuan utama Musrenbang ini adalah untuk memastikan keterlibatan aktif perempuan dan kelompok rentan dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan.Eti menegaskan bahwa proses pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan partisipasi dari berbagai pihak, terutama dalam konteks pembahasan mengenai masyarakat termasuk kelompok rentan dan perempuan.

 

Pelaksanaan Musrenbang ini dianggap penting untuk memperkaya pembangunan serta memastikan pemenuhan hak-hak para disabilitas, perempuan, anak, dan lansia di Kabupaten Garut, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Baca Juga :  Tegal Malaka : Destinasi Alam Penuh Fasilitas dengan Harga Terjangkau di Garut

 

Agus Dinar, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan untuk meningkatkan pengarusutamaan gender.

“Musrenbang menjadi wadah yang penting untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam mewujudkan pembangunan daerah yang lebih inklusif dan responsif terhadap gender, disabilitas, serta kelompok rentan,” katanya.

 

Musrenbang ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Forum Anak Daerah (FAD) Garut, Generasi Berencana (Genre), Yayasan Sekretariat Masyarakat Anak (SEMAK), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Fatayat, serta perwakilan dari berbagai SKPD dan tamu undangan lainnya. (DK).

Berita Terkait

Jam Malam untuk Pelajar: Langkah Jawa Barat Menuju Generasi Berkarakter
Yayasan Semak Diganjar Penghargaan atas Komitmen Panjang dalam Pendidikan Inklusif
Waspada Cuaca Jawa Barat Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Sejak Pagi hingga Malam
Dorong Ekonomi Hijau, Menteri Kehutanan Tinjau Pengolahan Kopi Agroforestri di Garut
Husnul Khotimah Nahkodai IBI Cabang Garut 2023-2028, Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Api Lalap Rumah Warga di Pasirwangi, Kerugian Capai Rp6 Juta Tanpa Korban Jiwa
Program BUMDes dan Desa Wisata Hebat Wilayah III Diluncurkan, Garut Dorong Desa Jadi Motor Pembangunan
Klinik Mata Cicendo Garut 2 Resmi Dibuka, Masyarakat Tak Perlu Lagi Jauh ke Bandung
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 16:59 WIB

Jam Malam untuk Pelajar: Langkah Jawa Barat Menuju Generasi Berkarakter

Rabu, 28 Mei 2025 - 13:01 WIB

Yayasan Semak Diganjar Penghargaan atas Komitmen Panjang dalam Pendidikan Inklusif

Senin, 26 Mei 2025 - 08:14 WIB

Waspada Cuaca Jawa Barat Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Sejak Pagi hingga Malam

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:37 WIB

Dorong Ekonomi Hijau, Menteri Kehutanan Tinjau Pengolahan Kopi Agroforestri di Garut

Kamis, 8 Mei 2025 - 12:39 WIB

Husnul Khotimah Nahkodai IBI Cabang Garut 2023-2028, Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Berita Terbaru

Pemerintahan

Syakur Dorong Konsumsi Ikan untuk Lawan Stunting di Garut

Senin, 2 Jun 2025 - 20:43 WIB