Pada tahun 1982, pangsa pasar Batik SHD mulai berkembang, meskipun masih ada banyak kendala dalam promosi karena keterbatasan media cetak dan sosial. Saat itu, hanya ada segelintir pengusaha batik di Garut, dengan tiga pelaku di sektor batik dan satu di bidang sutra. Namun, seiring waktu, Batik SHD mendapatkan pengakuan berkat kualitasnya yang diakui oleh pejabat daerah hingga pusat. Kamis,(03/02/2024).
Titik balik utama bagi Batik SHD terjadi pada tahun 2000 ketika orang tua Agus menyerahkan sepenuhnya usaha ini kepadanya. Sejak itu, Agus bertekad untuk menjaga kelestarian Batik SHD agar tidak punah. Ia mengakui bahwa perjalanan ini bukan tanpa tantangan, terutama karena ia harus mengelola bisnis ini dengan modal pribadi. Namun, menurutnya, kunci sukses dalam usaha ini adalah kejujuran, kesabaran, ketekunan, dan rasa syukur.
Kini, Batik SHD dikenal luas sebagai simbol budaya Garut yang tetap bertahan di tengah perubahan zaman. Agus berharap generasi mendatang juga akan melanjutkan tradisi ini, menjaga batik Garut tetap hidup sebagai warisan budaya yang tak ternilai. (Vik)
Medsos