Seminar Kebangsaan di Garut : Pj Bupati Barnas Adjidin Dorong Guru Deteksi Dini Radikalisme

- Jurnalis

Kamis, 25 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT BERKABAR – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, secara resmi membuka Seminar Kebangsaan dengan tema “Meningkatkan Kesadaran dan Kapasitas Guru dalam Mendeteksi Dini Radikalisme”. Acara yang diadakan pada Kamis (25/07/2024) di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut ini diinisiasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Terror bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Seminar ini dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, termasuk guru dan kepala sekolah dari tingkat TK, SD, dan SMP. Pj Bupati Garut menekankan pentingnya seminar ini dalam membantu guru mendeteksi dini potensi radikalisme di kalangan siswa.

Barnas Adjidin mengungkapkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman suku, ras, dan agama, memiliki potensi kerawanan yang perlu diwaspadai untuk menjaga tegaknya NKRI. Oleh karena itu, seminar ini sangat penting bagi para guru yang akan mendidik generasi bangsa.

“Dengan adanya arahan ini, guru dapat mendeteksi secara dini gerakan-gerakan yang berpotensi membahayakan, terutama dari anak didik yang masih belum memahami banyak hal,” ucapnya.

Barnas juga menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 Anti Terror dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut atas penyelenggaraan seminar ini. Ia berharap informasi dari seminar dapat disebarkan kepada guru-guru lain yang tidak dapat hadir.

“Ini adalah apresiasi yang luar biasa bisa dilaksanakan di Kabupaten Garut. Kami juga berharap Pak Kadis Pendidikan dapat menyampaikan hal ini kepada guru-guru lain yang tidak ikut. Jadi, nanti ada notulen kesimpulannya untuk dibagikan,” lanjutnya.

Ia berharap langkah-langkah yang diambil dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah radikalisme di Kabupaten Garut secara dini.

“Mudah-mudahan dengan langkah-langkah yang kita lakukan, kita bisa mengatasi permasalahan radikalisme yang mengerikan ini,” kata Barnas.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, menjelaskan bahwa kerjasama dengan Densus 88 bertujuan untuk menguatkan para pendidik dengan cara terstruktur dan sistematis untuk mengawal bangsa Indonesia agar jauh dari sifat-sifat radikalisme.

“Sebab jika bukan guru yang mengawal, siapa lagi? Guru memiliki dampak langsung kepada peserta didik,” ucap Ade.

Ade juga menekankan pentingnya kecerdasan dan kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh setiap guru. Ia menuturkan bahwa guru harus bisa menempatkan kepintaran dan kecerdasan sesuai dengan kondisi yang ada.

“Bangsa ini akan berdiri kokoh apabila guru, pengawas, dan seluruh elemen pendidikan berdiri kokoh mengawal NKRI,” tandas Ade. (DK)
Baca Juga :  Leuwigoong Tunjukkan Dominasinya di MTQH Garut 2025, Wabup Soroti Nilai Persatuan dan Pemberdayaan UMKM

Berita Terkait

Leuwigoong Tunjukkan Dominasinya di MTQH Garut 2025, Wabup Soroti Nilai Persatuan dan Pemberdayaan UMKM
Bale Pakuan Jadi Pusat Pelayanan dan Budaya: Ribuan Warga Antusias Hadiri “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
ITG Festival 2025, Bukti Garut Siap Melangkah ke Panggung Global
Pemkab Garut Siap Sambut Jalur KA Baru ke Jateng dan Jatim, Ini Langkah Konkret Dishub
MTQH Ke-45 Resmi Dibuka, Bupati Garut Ajak Jadikan Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup
Panen Raya Serentak, Presiden Prabowo dan Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Komitmen Kedaulatan Pangan
BPKH Fasilitasi 160 Warga Garut Kembali ke Jakarta Lewat Program Balik Kerja 2025
Hujan Deras Picu Longsor di Garut: Jalan Tertutup, Masjid Terancam
Berita ini 0 kali dibaca