Sekda Garut: Data Stunting Harus Terintegrasi untuk SSGI 2024

- Jurnalis

Jumat, 27 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rapat Koordinasi Persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (27/9/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Jumat (27/9/2024).

Dalam rapat tersebut, Nurdin Yana menegaskan pentingnya kerja sama yang solid dan terkoordinasi untuk memastikan kelancaran survei. Menurutnya, seluruh pihak harus bergerak selaras dan menggunakan data yang seragam untuk menghindari kesalahan selama pelaksanaan SSGI.

Sekda menekankan bahwa desa hingga kader-kader kesehatan menjadi garda terdepan dalam survei ini. Ia menekankan agar seluruh data terkait stunting harus berasal dari satu sumber resmi, yaitu Puskesmas, demi menjamin validitasnya.

“Data yang keluar harus sudah diverifikasi semua pihak terkait, tidak boleh ada yang berjalan sendiri tanpa pengawasan,” ujar Nurdin.

Ia juga meminta camat dan kepala desa untuk terlibat aktif dalam pengawasan, serta memastikan enumerator mendapatkan dukungan penuh, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Para camat diminta menunjuk pegawai yang bertanggung jawab dalam mendampingi tim survei di lapangan.

Nurdin juga meminta Liaison Officer (LO) di setiap kecamatan bertanggung jawab untuk memastikan survei berjalan lancar.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, menyampaikan bahwa survei SSGI 2024 akan dilaksanakan oleh pihak ketiga, Sucofindo, mulai 2 hingga 30 Oktober 2024, mencakup 57 Puskesmas di 39 kecamatan dan 83 desa/kelurahan.

Baca Juga :  Warga Desa Mekargalih Antusias Ikuti Jum'at Bersih, Gotong Royong Ciptakan Lingkungan Asri

dr. Leli juga menyoroti bahwa angka prevalensi stunting di Garut meningkat dari 23,6% pada 2022 menjadi 24,1% pada 2023. Namun, hasil pengukuran melalui Aplikasi Sigizi Terpadu (e-PPGBM) pada Juni 2024 menunjukkan prevalensi stunting lebih rendah, yaitu 11,39%.

“Mudah-mudahan hasil survei SSGI 2024 nantinya bisa sejalan dengan angka-angka real di lapangan terkait prevalensi stunting ini,” pungkasnya. (Red).

Berita Terkait

Direksi Baru Perumda Tirta Intan Diminta Fokus pada Perluasan Layanan dan Perbaikan Tata Kelola
Pemkab Garut Matangkan Penyaluran BLT DBHCT, Sekda Ingatkan Pentingnya Akurasi Data
Kejari Garut Hancurkan Ribuan Barang Bukti, dari Narkotika hingga Rokok Ilegal
673 Warga Binaan Lapas Garut Terima Remisi HUT ke-80 RI, 30 Orang Langsung Menghirup Udara Bebas
Bupati Garut Hargai Perjuangan Veteran di Momentum HUT ke-80 RI
HUT ke-80 RI di Garut: Bupati Syakur Tekankan Persatuan, Kesejahteraan, dan Semangat Kolaborasi
Garut Gelar Upacara Taptu dan Pawai Obor Sambut HUT ke-80 RI
FPBL 2025 Resmi Ditutup, Bupati Garut Dorong Olahraga Jadi Sarana Cetak Generasi Emas
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 07:54 WIB

Direksi Baru Perumda Tirta Intan Diminta Fokus pada Perluasan Layanan dan Perbaikan Tata Kelola

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:48 WIB

Pemkab Garut Matangkan Penyaluran BLT DBHCT, Sekda Ingatkan Pentingnya Akurasi Data

Senin, 18 Agustus 2025 - 15:06 WIB

673 Warga Binaan Lapas Garut Terima Remisi HUT ke-80 RI, 30 Orang Langsung Menghirup Udara Bebas

Senin, 18 Agustus 2025 - 14:57 WIB

Bupati Garut Hargai Perjuangan Veteran di Momentum HUT ke-80 RI

Senin, 18 Agustus 2025 - 14:40 WIB

HUT ke-80 RI di Garut: Bupati Syakur Tekankan Persatuan, Kesejahteraan, dan Semangat Kolaborasi

Berita Terbaru

PENDIDIKAN

SKHG Sambut 597 Mahasiswa Baru Lewat Pengenalan Program Studi

Selasa, 19 Agu 2025 - 18:32 WIB