Barnas, yang mengenakan pakaian pangsi khas Sunda untuk sosialisasi kearifan lokal, mengunjungi kios-kios yang menjual berbagai bahan pokok seperti beras, sayuran, daging, dan sembako. Ia menemukan harga bahan pokok relatif sesuai dengan acuan Disperindag ESDM Kabupaten Garut, namun mencatat kenaikan harga cabai yang signifikan.
“Cabai naik dua kali lipat. Kita akan mencari tahu penyebabnya, apakah karena peningkatan permintaan, kegagalan panen, atau faktor lain,” ujar Barnas.
Pedagang juga mengeluhkan daya beli masyarakat yang menurun dan harga di pasar tradisional yang mendekati pasar modern, sehingga banyak konsumen beralih ke pasar modern. Barnas menginstruksikan Disperindag ESDM Kabupaten Garut untuk terus memberikan pembinaan agar harga antar kios tidak berbeda signifikan dan menekankan pentingnya menjaga kebersihan pasar.
“Pasar harus bersih untuk kenyamanan dan kesehatan konsumen,” tambahnya.
Terkait revitalisasi Pasar Cikajang, Barnas menyatakan sedang dalam tahap kajian dengan Kementerian PUPR dan menekankan perlunya relokasi sementara bagi pedagang selama proses berlangsung. Kapolres Garut juga mendukung langkah pemerintah daerah dalam menjaga keamanan pasar dan menindak penimbunan bahan pokok serta premanisme.
Berikut adalah harga pangan di Pasar Cikajang per 18 Juli 2024:
1. Beras Medium: Rp12.500/kg
2. Beras Premium: Rp13.000/kg
3. Bawang Merah: Rp25.000/kg
4. Bawang Putih: Rp38.500/kg
5. Daging Ayam: Rp32.000/kg
6. Daging Sapi: Rp120.000/kg
7. Telur Ayam: Rp28.500/kg
8. Minyak Goreng Curah: Rp17.500/kg
9. Cabe Merah: Rp60.000/kg
10. Gula Pasir: Rp18.000/kg (DK)
