Loading Now

Peran Media Dalam Membentuk Persepsi dan Reaksi Publik

(Oleh : Ridwan Mustopa, S.Sos.I, M.Sos, MCE, MOS), Dosen Tetap Fakultas Komunikasi dan Informasi (Fkominfo) UNIGA

Setiap hari, masyarakat disuguhkan berbagai macam informasi dari media mainstream maupun platform digital. Meski demikian, tidak semua berita yang diterima disukai oleh audiens, bahkan bisa memicu emosi negatif. Media berfungsi sebagai agen sosialisasi yang membentuk nilai dan norma sosial, termasuk dalam konteks konflik.

Cara media membingkai berita konflik mempengaruhi persepsi publik. Pilihan kata dan gambar dapat memperkuat stereotip atau mempromosikan pemahaman dan resolusi konflik. Berita konflik sering menekankan aspek emosional untuk menarik perhatian, yang dapat memperkuat respon emosional dan mempersulit diskusi rasional.

Liputan media tentang konflik tidak hanya membentuk opini publik dalam jangka pendek tetapi juga mempengaruhi kebijakan dan tindakan politik dalam jangka panjang. Seperti yang diungkapkan oleh Andrew Arno dalam bukunya “Alarming Reports: Communicating Conflict in the Daily News” (2009), media memiliki peran penting dalam membentuk isu kontroversial dan mempengaruhi opini publik.

Oleh karena itu, media dan jurnalis harus hati-hati dalam menyajikan berita kontroversial. Mereka memiliki tanggung jawab besar selain mengejar rating dan pengiklan. Media harus mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerjasama antar kelompok, serta bertanggung jawab dan etis dalam pelaporan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.

Share this content: