Loading Now

Penduduk Tercekik Krisis Air : Ulah Pengusaha dan Pembiaran Pemerintah Diduga Penyebabnya

(Oleh: Pemimpin Redaksi Garut Berkabar)

Di sebuah kecamatan tak jauh dari pusat kota, penduduk yang bergantung pada alam menghadapi ancaman serius akibat kerusakan lingkungan. Hutan yang dulu lebat kini gundul karena penebangan liar, menyebabkan longsor dan banjir di musim hujan serta kekeringan di musim kemarau.

Krisis air semakin parah dengan mengeringnya mata air dan sungai yang tercemar oleh penambangan ilegal. Bahan kimia beracun dari penambangan mencemari air, membuatnya tidak layak konsumsi. Dampak sosial juga dirasakan, dengan penduduk meninggalkan lahan pertanian dan konflik dengan penambang ilegal yang tak menghormati adat setempat.

Penduduk berharap tindakan segera dari pemerintah untuk menghentikan penambangan ilegal dan memulihkan lingkungan. Namun, laporan dan keluhan mereka diabaikan, memperburuk krisis air dan kesehatan masyarakat. Ketidakpercayaan terhadap pemerintah pun meningkat karena lambannya penanganan dan dugaan adanya kepentingan ekonomi yang diutamakan.

Sekarang di Kecamatan tersebut berada di titik kritis dan membutuhkan langkah tegas dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, memulihkan lingkungan, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Tanpa tindakan nyata, dampak negatif akan terus berlanjut dan semakin parah.

Share this content: