Penanaman Tanaman Terancam Punah di Garut: Menyelamatkan Pohon Jamuju

- Jurnalis

Minggu, 4 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pohon Jamuju di Kabupaten Garut, yang sudah mulai Kritis diambang kepunahan, Minggu, (4/02/2024).

Pohon Jamuju di Kabupaten Garut, yang sudah mulai Kritis diambang kepunahan, Minggu, (4/02/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul — Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (Libas), Tedi Sutardi, memimpin upaya penyelamatan tanaman terancam punah, khususnya pohon Jamuju di Kabupaten Garut, Jawa B. Libas telah menanam 1.070 tanaman, termasuk pohon Mamuju yang berada di ambang kepunahan. Minggu, (4/02/2024).

                                       Tanaman Jamuju dikabupaten Garut.

 

Dalam strateginya, Tedi mengungkapkan bahwa ekspedisi ke habitat alami tanaman dan penanaman kembali dari induk tanaman yang tersisa menjadi solusi utama.

“Status pohon Keruing berubah dari punah menjadi kritis terancam punah,” katanya.

Baca Juga :  Pembukaan Mal City Plaza (Ciplaz) Garut, Harapan Baru Bagi Ekonomi Lokal

Upaya ini bertujuan meningkatkan populasi Jamuju di Garut dan mencegah kepunahan tanaman.

 

Tedi menekankan pentingnya menjaga eksistensi pohon untuk mempertahankan lingkaran ekosistem di habitat alaminya.

Melalui Organisasi Binaanya (Libas), berkomitmen pada program prioritas untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di Kabupaten Garut.

 

Tedi menyatakan bahwa Presiden telah mengeluarkan instruksi.

“pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayati untuk tercapainya keseimbangan dan keterpaduan dalam pembangunan berkelanjutan diperlukan koordinasi dan integrasi antar kementerian / lembaga dan pemerintah daerah maka dari itu Presiden Republik Indonesia mengeluarkan peraturan berupa Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan”.

Baca Juga :  Wisatawan Terseret Arus di Karangpapak, Balawista Garut Selatan Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

 

 

Libas akan terus mengadopsi praktik berkelanjutan, mempromosikan konservasi, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kehati melalui riset-riset yang dilakukan oleh periset di organisasi ini. Semua ini dilakukan untuk bersama-sama memastikan kelangsungan hidup tanaman terancam punah di Garut. (DK).

Follow WhatsApp Channel garutberkabar.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah, Ribuan Warga Garut Ikuti Jalan Sehat Kebersamaan
Topografi Curam Garut Tingkatkan Risiko Bencana: Upaya Mitigasi Harus Dipercepat
Dua Korban Jiwa dalam Kebakaran Bengkel di Tarogong Kidul, Api Diduga Berasal dari Korsleting Aki Mobil
Epy Kusnandar Berpulang, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Tinggalkan Duka Mendalam
BRIN Perkuat Sinergi Riset Nasional, Arif Satria Dorong Kolaborasi Lintas Sektor hingga Tingkat Daerah
Sigap Selamatkan Nyawa, Sat Polairud Polres Garut Evakuasi Wisatawan Terseret Arus di Pantai Karangpapak
Polsek Banyuresmi Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir, Bersama Warga Bersihkan Sungai Cibuyutan
Wabup Garut Putri Karlina Ajak Pemuda Jadi Penggerak Kemajuan Daerah di Momentum Sumpah Pemuda ke-97
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:12 WIB

Topografi Curam Garut Tingkatkan Risiko Bencana: Upaya Mitigasi Harus Dipercepat

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:50 WIB

Dua Korban Jiwa dalam Kebakaran Bengkel di Tarogong Kidul, Api Diduga Berasal dari Korsleting Aki Mobil

Kamis, 4 Desember 2025 - 08:51 WIB

Epy Kusnandar Berpulang, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Tinggalkan Duka Mendalam

Selasa, 11 November 2025 - 14:00 WIB

BRIN Perkuat Sinergi Riset Nasional, Arif Satria Dorong Kolaborasi Lintas Sektor hingga Tingkat Daerah

Minggu, 2 November 2025 - 05:34 WIB

Sigap Selamatkan Nyawa, Sat Polairud Polres Garut Evakuasi Wisatawan Terseret Arus di Pantai Karangpapak

Berita Terbaru