GARUT BERKABAR – Pemkab Garut melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM) di Hotel Harmoni Garut, Tarogong Kaler, Selasa (28/05/2024).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pertemuan ini membahas strategi pengendalian inflasi guna menjaga stabilitas ekonomi daerah.Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan adanya keterbatasan APBD.
“Ketersediaan pangan harus terjamin. Ini menjadi prioritas kita,” ujar Nurdin, seraya mendorong peningkatan produksi mandiri oleh pesantren dan pihak lainnya.
Komitmen kuat dihasilkan dari pertemuan ini untuk menjaga inflasi agar tetap terkendali, sehingga penghargaan dan insentif daerah (DID) dapat diraih guna mendukung program Pemkab Garut.
“Kita harus berorientasi pada kepentingan rakyat dan memberikan perlindungan yang maksimal,” tambah Nurdin.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Garut, Bambang Heri Susanto, menambahkan bahwa TPID berperan dalam optimalisasi data produksi, pasokan, dan harga pangan.
“Kami fokus pada koordinasi kebijakan untuk menjamin ketersediaan barang dan jasa,” jelas Bambang.
Menurut Bambang, inflasi di Garut mengikuti perhitungan Kota Tasikmalaya, dengan inflasi April mencapai 0,18 persen (MtM) dan 2,71 persen (YoY).
IPH hingga pertengahan Mei 2024 menunjukkan deflasi -1,79 persen, terutama akibat penurunan harga beras, daging ayam ras, dan cabai rawit.
Strategi 4K yang diterapkan mencakup Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Upaya konkret meliputi operasi pasar murah, gerakan pangan murah, percepatan tanam, penyaluran CPPD, pemeliharaan jalan, dan pemantauan harga serta stok bahan pokok di pasar.
Bambang berharap HLM TPID ini menjadi forum efektif untuk merumuskan kebijakan dan langkah nyata dalam pengendalian inflasi di Garut.(DK).
Share this content: @GarutBerkabar