GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dan Universitas Pancasila menjalin sinergi dalam menghadapi dampak perubahan iklim di wilayah Garut. Audiensi yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Garut pada Senin (25/3/2024) membahas rencana program untuk fokus pada Hulu Sungai Cimanuk dan Desa-Desa sekitar DAS Cimanuk.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Asisten Administrasi Umum, Budi Gan Gan Gumilar, menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam upaya pembangunan Garut.
Ia menjelaskan bahwa Universitas Pancasila bersama Green Climate Fund (GCF) akan turut serta dalam pelestarian lingkungan di wilayah tersebut, dengan rencana kerjasama yang akan tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU).
“Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap Garut dapat menjadi lebih hijau dan mampu menghadapi tantangan iklim di masa depan,” ungkap Budi.
Direktur Inovasi dan Pengembangan Usaha Universitas Pancasila, Setia Damayanti, menjelaskan bahwa pendanaan dari GCF merupakan langkah lanjutan dari riset dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh universitas tersebut.
Program yang akan dilaksanakan di hulu Sungai Cimanuk bertujuan untuk mengatasi masalah aliran air yang terlalu deras guna mencegah banjir, serta untuk memunculkan kembali mata air guna mengatasi kekeringan.
“Nantinya, program ini akan difokuskan pada pengelolaan hulu Sungai Cimanuk dengan mengendalikan aliran air agar tidak terlalu deras, sehingga dapat mencegah banjir dan mengatasi masalah kekeringan,” jelas Setia.
Program ini direncanakan akan disampaikan ke Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI pada akhir Maret, dengan pelaksanaan selama 7 tahun dan manfaat yang diharapkan dapat dirasakan selama 20 tahun.Salah satu tujuan utama dari program ini adalah pemulihan hutan di wilayah gunung serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui keamanan pangan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan penanganan sampah. (DK).
Share this content: @GarutBerkabar