Loading Now

Pembangunan Jalan Inovatif di Garut: Transformasi dari Limbah Plastik ke Jalan Aspal

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menggelar upacara peresmian pembangunan 50 KM Jalan Aspal Plastik, yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Garut dan PT Chandra Asri. Acara ini berlangsung di Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Kamis (7/3/2024).

 

 

Nurdin menjelaskan bahwa kerja sama ini telah direncanakan sejak lama sebagai upaya mengatasi masalah sampah plastik yang melanda Kabupaten Garut. Dengan konversi sampah plastik menjadi material pembangunan jalan, diharapkan jumlah sampah yang dihasilkan dapat berkurang secara signifikan.

“Saat ini, Kabupaten Garut menghasilkan hampir 100 ton sampah per hari. Dengan inisiatif ini, kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan solusi yang ramah lingkungan,” ujar Nurdin.

 

Menurut Nurdin, pembangunan jalan menggunakan aspal plastik juga memiliki keunggulan dalam hal kekuatan, di mana kekuatan aspal meningkat hingga 40% dibandingkan dengan aspal konvensional, sehingga jalan akan lebih tahan lama.

 

Selain manfaat lingkungan, Nurdin juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah melalui mekanisme bank sampah.

 

Masyarakat akan diminta untuk memilah sampah sesuai jenisnya, termasuk sampah plastik, guna mendukung keberhasilan program ini.

 

 

Nicko Setyabudi, Circular Economy & Partnership Manager dari PT Chandra Asri, menjelaskan bahwa penggunaan aspal plastik ini merupakan hasil dari riset yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

 

Inisiatif ini telah berhasil dilaksanakan dalam beberapa proyek pembangunan jalan dengan mitra-mitra lainnya selama beberapa tahun terakhir.

“Garut telah menunjukkan komitmennya yang luar biasa dalam mengadopsi teknologi ini dengan pembangunan 50 KM jalan dalam waktu 2 tahun,” kata Nicko.

 

 

Agus Ismail, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut, menambahkan bahwa jenis plastik kresek, yang sebelumnya diabaikan, digunakan dalam pembuatan aspal plastik ini.

 

Meskipun terdapat biaya tambahan dalam produksi aspal, namun manfaat lingkungan dan potensi pengurangan sampah menjadi alasan kuat untuk terus mendorong inovasi ini.

 

 

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, pembangunan jalan aspal plastik di Garut bukan hanya sekadar proyek konstruksi, tetapi juga langkah menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. (DK).

Share this content: