Loading Now

Menghadapi Era Digital : Tantangan dan Etika Jurnalis dalam Dunia Teknologi

(Oleh: Pemimpin Redaksi Garutberkabar.com)

Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Namun, peran ini harus disertai tanggung jawab jurnalis dalam menyajikan informasi yang akurat dan mendidik, tanpa terpengaruh oleh tekanan birokrasi atau kepentingan korporasi. Hal ini semakin krusial di era digital, di mana teknologi berkembang pesat dan informasi dapat tersebar dalam hitungan detik.

Dalam sebuah diskusi dengan enam jurnalis dan seorang profesor yang juga jurnalis, mereka membahas dampak teknologi terhadap model bisnis, kehidupan masyarakat, dan dunia jurnalistik. Kekhawatiran muncul tentang dominasi perusahaan teknologi besar yang dapat memonopoli akses informasi. Sementara beberapa jurnalis melihat perkembangan teknologi sebagai sesuatu yang positif, kenyataan ketimpangan akses, terutama di daerah terpencil, tetap menjadi masalah.

Tantangan bagi jurnalis di era digital termasuk tekanan untuk menjadi yang tercepat dalam menyampaikan berita. Kecepatan sering kali mengalahkan akurasi, dan praktik verifikasi sering diabaikan demi memenuhi tuntutan media digital yang mengutamakan kecepatan dan jumlah klik.

Kepercayaan masyarakat terhadap media massa menurun, meski masih berada di angka 72 persen. Masyarakat menginginkan informasi yang lebih akurat dan mendalam daripada berita yang bias atau sensasional. Oleh karena itu, jurnalis dihadapkan pada tugas untuk menavigasi dunia digital dengan menjaga integritas dan kualitas.

Inisiatif jurnalisme warga seperti Project Multatuli memberikan harapan, mendekatkan jurnalis dengan masyarakat. Menjadi jurnalis di era digital memang penuh tantangan, namun esensinya adalah memberitakan peristiwa sulit dengan penuh tanggung jawab.

Share this content: