GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut menggelar Seminar Perlindungan Khusus Anak di Lingkungan Pendidikan pada hari Rabu (27/03/2024).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Acara ini dihadiri oleh siswa Tsanawiyah dan Mualimin Persis Rancabogo, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.Budi Kusmawan, Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencegah perilaku merugikan seperti bullying, pernikahan dini, kekerasan di sekolah, dan memberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang bijak.
Hingga saat ini, sudah ada 22 sekolah tingkat SMP/SMA yang telah menerima sosialisasi dari DPPKBPPPA.Menurut Budi, kegiatan ini merupakan bagian dari tugas preventif DPPKBPPPA dalam melindungi anak-anak, dengan fokus pada sosialisasi di lingkungan pendidikan.
Ia menjelaskan bahwa kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan KCD wilayah 11 memudahkan dalam mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, Budi juga mengungkapkan pembentukan Satgas Perlindungan Anak dan Kekerasan di sekolah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, sebagai langkah menuju sekolah yang ramah anak.
Dalam workshop tersebut, Deden Suparman dari Tim Terpadu Perda Anti Maksiat di Kabupaten Garut, menyoroti pentingnya edukasi terhadap generasi muda untuk menghindari perilaku menyimpang seperti bullying, LGBT, narkoba, dan judi online.
Ia berharap kolaborasi semua pihak dapat memberikan pemahaman yang cukup kepada pelajar untuk menghindari perilaku negatif tersebut.
Muhammad Raya Dilaga, salah satu peserta workshop, mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan pengetahuan baru tentang penggunaan media sosial yang bijak dan cara mengatasi bullying di sekolah.
Ia berharap kegiatan ini dapat mengubah pola pikir pemuda dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda Indonesia, serta mengurangi praktik bullying di sekolah.(Panji).
Share this content: @GarutBerkabar