Ketika Wartawan Tidak Pandai Menulis Atau Tidak Pernah Mempunyai Hasil Karya Menulis Berita

- Jurnalis

Sabtu, 8 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Oleh : Pimpinan Redaksi Garut Berkabar)

Kartu pers di tangan. Kerja hanya duduk di kedai kopi. Tidak pernah terbaca hasil karya menulis berita. Padahal kerja paling dasar seorang wartawan, khusus media cetak atau sejenis, adalah menulis. Nyatanya, masih ada oknum-oknum tertentu tidak paham kerja ini, tetap mengaku wartawan. Harusnya mereka sadar diri, supaya mencari kerja lain.

Karena kasihan dengan wartawan benar-benar bekerja. Turun lapangan, meliput berita. Lalu meracik hasil liputan menjadi karya jurnalistik enak di baca para pembaca. Yang terpenting, hasil karya jurnalistik itu, dapat membantu menggerak roda pembangunan daerah.

Loh, apa awak media bisa membantu menggerakan roda pembangunan daerah? Bisa, karena tanpa disadari, hasil karya jurnalistik dapat mempromosikan suatu daerah, agar dikenal hingga nasional. Biasanya seorang wartawan tidak akan ingin dikenal wajahnya, melainkan dikenal karya jurnalistiknya.

Jadi, kembali kepermasalahan awal, tentang wartawan tidak pernah menghasilkan karya jurnalistik. Bagaimana nasib suatu daerah? Seharusnya informasi daerah di publis, ditangan wartawan tidak bisa menghasilkan karya ini, menjadi sia-sia. Bukan hanya merugikan masyarakat dan daerah, wartawan profesional tetap kena imbas.

Mengingat wartawan profesional tidak akan pernah mencari panggung, selain terus menghasilkan karya jurnalistik. Sebaliknya wartawan tidak pernah berkarya, mereka akan mengejar panggung itu. Dengan segala cara, menjual nama wartawan profesional, atau nama masyarakat daerah.

Cara terbaik, agar wartawan tidak pernah berkarya ini, tidak terus berkembang biak? Wartawan berkarya aktif harus menjauhi mereka. Masyarakat dan daerah pun harus melakukan hal serupa. Sebab wartawan tidak pernah berkarya ini, bagai duri dalam daging.

Suatu saat akan menjadi musuh. Mengingat wartawan tidak pernah berkarya, mereka sudah putus urat malu. Dengan putusnya urat malu, jelas mereka tidak pernah sungkan mengganggu siapa pun. Maka, masyarakat suatu daerah, jangan beri tempat wartawan tidak bisa menghasilkan karya jurnalistik. Percuma, tidak akan menguntungkan”
Baca Juga :  Polres Garut Akan Tindak Tegas Kendaraan Sumbu 3 yang Melintas Pada H-5
Follow WhatsApp Channel garutberkabar.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Relawan PMI Garut Sigap Atasi Krisis Air Bersih di Lokasi Bencana Aceh
Polres Garut Petakan Titik Jalan Berlubang Jelang Operasi Lilin Lodaya 2025
Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah, Ribuan Warga Garut Ikuti Jalan Sehat Kebersamaan
Topografi Curam Garut Tingkatkan Risiko Bencana: Upaya Mitigasi Harus Dipercepat
Dua Korban Jiwa dalam Kebakaran Bengkel di Tarogong Kidul, Api Diduga Berasal dari Korsleting Aki Mobil
Epy Kusnandar Berpulang, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Tinggalkan Duka Mendalam
BRIN Perkuat Sinergi Riset Nasional, Arif Satria Dorong Kolaborasi Lintas Sektor hingga Tingkat Daerah
Sigap Selamatkan Nyawa, Sat Polairud Polres Garut Evakuasi Wisatawan Terseret Arus di Pantai Karangpapak
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:57 WIB

Relawan PMI Garut Sigap Atasi Krisis Air Bersih di Lokasi Bencana Aceh

Selasa, 16 Desember 2025 - 12:35 WIB

Polres Garut Petakan Titik Jalan Berlubang Jelang Operasi Lilin Lodaya 2025

Senin, 15 Desember 2025 - 07:19 WIB

Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah, Ribuan Warga Garut Ikuti Jalan Sehat Kebersamaan

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:12 WIB

Topografi Curam Garut Tingkatkan Risiko Bencana: Upaya Mitigasi Harus Dipercepat

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:50 WIB

Dua Korban Jiwa dalam Kebakaran Bengkel di Tarogong Kidul, Api Diduga Berasal dari Korsleting Aki Mobil

Berita Terbaru