Pak Ujang berharap inovasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor usaha kecil menengah (UMKM). Kompor gas buatannya memiliki keunggulan hemat energi, aman dari bahaya kebakaran, dan tidak menimbulkan polusi. Proses pembuatan kompor gas ini memerlukan keahlian khusus, terutama dalam mendesain tungku api yang tepat.
Menurut Pak Ujang, bahan untuk membuat kompor gas ini mudah didapat dan murah, seperti oli bekas atau minyak bekas. Kepala Desa Cinta Rakyat, Hendra Gumilar, menambahkan bahwa inovasi ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah kenaikan harga-harga. Meskipun saat ini dana yang digunakan masih berasal dari anggaran pribadi, Hendra berharap program ini bisa mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah.
Kepala Desa juga berharap BUMDes Cinta Mandiri bisa terus berkembang dan menghasilkan produk unggulan yang diminati oleh masyarakat, khususnya pengusaha kecil menengah seperti penjual gorengan. Dukungan dari pemerintah daerah hingga pusat sangat diharapkan untuk alokasi anggaran program ini. (Dng/Der)
Share this content: @GarutBerkabar