GARUT BERKABAR, Tarogong Kaler – Suasana Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, ramai oleh kehadiran masyarakat, perangkat daerah, dan pelaku usaha pada Selasa (30/1/2024) kemarin.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Mereka hadir untuk berpartisipasi dalam Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut.
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, memaparkan urgensi perencanaan yang matang untuk mengoptimalkan pembangunan di Kabupaten Garut.
Ia menekankan bahwa perencanaan haruslah rasional, memastikan rencana yang terbentuk dapat diwujudkan.Barnas mengundang masyarakat dan stakeholder untuk memberikan masukan guna memastikan kebutuhan masyarakat dapat terakomodasi.
#bappedagarut #rencana #progres #garut
“Partisipasi masyarakat dan stakeholder sangat penting agar apa yang diinginkan oleh masyarakat dapat direalisasikan dengan lancar dalam pembangunan Kabupaten Garut,” ungkapnya.
Menyoroti dokumen perencanaan, Barnas menjelaskan bahwa target-target yang rasional telah diintegrasikan, mencakup aspek pendidikan, kesehatan (terkait stunting), inflasi, kemiskinan, serta mitigasi bencana.
“Pentingnya penganggaran yang mencerminkan kebutuhan masyarakat untuk membangun Garut adalah kunci utama,” tambahnya.
Salah satu fokus utama dalam perencanaan adalah pengembangan destinasi wisata dan pelestarian budaya Garut, seperti pertunjukan adu domba dan kuliner dodol.
Barnas berharap, melalui konsultasi publik ini, rencana pembangunan dapat disempurnakan untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Garut.
Dalam forum ini, masyarakat turut berperan aktif untuk memastikan bahwa rencana pembangunan yang dibahas dapat dilaksanakan lebih baik dari sebelumnya.
“Perlu ada peningkatan yang signifikan yang dapat dirasakan oleh masyarakat, sehingga Garut tetap menjadi tempat yang menarik,” ujar Barnas.
Kepala Bappeda Garut, Didit Fajar Putradi, menegaskan bahwa proses konsultasi melibatkan berbagai pihak, dari perangkat daerah hingga pelaku usaha. Rangkaian proses dimulai sejak Desember lalu dengan kick-off meeting RKPD dan RPJPD serta Forum Group Discussion (FGD) bersama pemangku kepentingan.
“Proses penyusunan dan konsultasi rancangan awal RKPD dan RPJPD akan dilanjutkan dengan musyawarah rencana pembangunan. Rancangan akhir dijadwalkan akan ditetapkan pada Juni 2024 untuk RKPD dan Agustus 2024 untuk RPJPD,” papar Didit Fajar Putradi.
Dengan partisipasi yang luas dari berbagai pihak, diharapkan rencana pembangunan jangka panjang ini akan menjadi landasan kokoh bagi Garut menuju masa depan yang lebih baik. (DK).
Share this content: @GarutBerkabar