GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut mengadakan Forum Lintas Perangkat Daerah Infrastruktur dan Kewilayahan untuk Merumuskan Strategi Menurunkan Angka Kemiskinan.
Acara tersebut digelar di Aula BAPPEDA Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Selasa (26/03/2024).
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, menjelaskan bahwa tujuan forum ini adalah untuk menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut pada tahun 2025, dengan fokus utama pada pengentasan kemiskinan.
Budi menyampaikan bahwa forum ini menghasilkan empat kesimpulan, di antaranya adalah penanganan kemiskinan melalui pengembangan infrastruktur wilayah dan upaya mitigasi bencana.
“Selain itu, kami juga membahas penanganan kemiskinan melalui perspektif mitigasi bencana serta faktor-faktor ekonomi lainnya,” ujarnya.
Hasil dari forum ini, lanjut Budi, akan menjadi masukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang akan diadakan pada tanggal 1 April mendatang.
“Berdasarkan hasil tersebut, kami akan menyusun dokumen perencanaan yang menjadi prioritas pembangunan yang benar-benar diperlukan oleh masyarakat untuk mengatasi kemiskinan pada tahun 2025,” tambahnya.
Budi berharap bahwa forum ini dapat meningkatkan sinergi antara semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam upaya mengatasi kemiskinan di Kabupaten Garut, sebagaimana diungkapkan oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, bahwa tema pembangunan di Kabupaten Garut tahun 2025 adalah pengurangan angka kemiskinan.
“Jadi, ketika kita membicarakan pengurangan kemiskinan, semua sektor dan subsektor akan diarahkan ke sana, dan kami sudah merancang langkah-langkahnya,” ungkap Didit.
Menurut Didit, beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengurangi kemiskinan termasuk mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi jumlah orang miskin.
“Kami ingin mendapatkan kolaborasi, serta menghasilkan program dan kegiatan yang disepakati untuk dilaksanakan secara kolaboratif, sesuai dengan tema yang telah ditetapkan, dan juga alokasi anggaran serta program kegiatan yang telah disepakati,” jelasnya.
Didit juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan musrenbang tingkat kabupaten, mereka tidak akan melakukan diskusi berdasarkan bidang sektor, tetapi akan fokus pada upaya pengurangan kemiskinan. (Panji).
Share this content: @GarutBerkabar