Loading Now

Dua Mahasiswa ITG Berikan Pelatihan Pembuatan Mesin Pemisah Gabah di Desa Pataruman

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dua mahasiswa dari Institut Teknologi Garut (ITG), Haikal Muhammad Purkon dan Muhamad Tata, memberikan pelatihan pembuatan mesin pemisah gabah kepada warga Desa Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Pelatihan ini merupakan bagian dari mata kuliah Capston Design yang mereka ambil, di bawah bimbingan dosen Bapak Anung Andi Hidayatulah, ST.MT. Jum’at (28/06/2024).

Haikal dan Tata, yang merupakan mahasiswa aktif ITG, memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dari perkuliahan untuk mengaplikasikannya secara langsung dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang menekankan pada pentingnya pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Mesin pemisah gabah yang mereka ajarkan dalam pelatihan ini dirancang untuk membantu para petani di Desa Pataruman dalam memisahkan gabah dari jerami dengan lebih efisien dan cepat. Dalam seminar pelatihan yang berlangsung pada hari Sabtu lalu, peserta diberikan penjelasan secara teoritis mengenai cara kerja mesin, diikuti dengan demonstrasi langsung pembuatan dan pengoperasiannya.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani di Desa Pataruman. Alat ini tidak hanya mempercepat proses pemisahan gabah isi dengan gabah kosong, tetapi juga meningkatkan efisiensi kerja sehingga hasil panen dapat ditingkatkan,” ujar Haikal.

Tata menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memupuk jiwa sosial dan tanggung jawab mahasiswa terhadap masyarakat sekitar. “Kami ingin berbagi ilmu yang kami dapatkan di bangku kuliah dengan masyarakat, sekaligus belajar dari mereka tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi di lapangan,” katanya.

Bapak Anung Andi Hidayatulah, ST.MT., dosen pembimbing, mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Haikal dan Tata. “Kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa ITG tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu mereka untuk memberikan solusi praktis bagi masyarakat. Ini adalah contoh yang baik dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelasnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani di Desa Pataruman dapat lebih terbantu dalam proses pengolahan hasil panen mereka, dan semoga lebih banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk melakukan kegiatan serupa di masa mendatang.(DK).

Share this content: