Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghadiri Konferensi Cabang (Konfercab) XII Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Garut Tahun 2025 di Pondok Pesantren Al-Huda, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (27/12/2025).
GARUT BERKABAR, Tarogong Kaler – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menghadiri Konferensi Cabang (Konfercab) XII Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Garut Tahun 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Al-Huda, Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (27/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Garut menegaskan pentingnya peran Muslimat NU sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menjawab berbagai persoalan sosial yang masih dihadapi masyarakat, terutama di bidang kesejahteraan ekonomi dan kesehatan.
Syakur mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Garut, saat ini terdapat sekitar 317 ribu jiwa warga yang berada pada kategori Desil 1, yakni kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah.
“Kelompok Desil 1 ini umumnya tidak memiliki aset, rumah tidak layak huni, tidak memiliki akses sanitasi yang memadai, serta tingkat pendidikan kepala keluarganya masih rendah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, apabila dihitung dari Desil 1 hingga Desil 5, jumlah warga Garut yang masih membutuhkan intervensi bantuan sosial mencapai sekitar 1,8 juta jiwa. Kondisi tersebut, menurutnya, tidak memungkinkan jika hanya ditangani oleh pemerintah semata.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat yang memiliki kapasitas dan kepedulian sosial, termasuk Muslimat NU,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Bupati Garut berharap kepengurusan Muslimat NU yang baru dapat meningkatkan intensitas komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut. Ia juga menyatakan komitmennya untuk mendorong perangkat daerah terkait agar bersinergi langsung dalam program-program pemberdayaan masyarakat.
“Saya berharap ke depan komunikasi kita semakin intens, sehingga program yang dijalankan bisa saling menguatkan,” tambahnya.
Selain persoalan ekonomi, Syakur juga menitipkan perhatian serius terhadap isu kesehatan, khususnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Meski AKB di Kabupaten Garut mulai menunjukkan tren penurunan, upaya edukasi kepada masyarakat dinilai masih perlu diperkuat.
Ia berharap Muslimat NU dapat berperan aktif dalam mengedukasi ibu hamil agar memanfaatkan layanan kesehatan, seperti pemeriksaan ke bidan atau puskesmas, serta memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan yang telah disediakan pemerintah.
“Edukasi ini penting agar ibu hamil mendapatkan pendampingan kesehatan sejak awal hingga proses persalinan,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Bupati Garut berharap kepengurusan baru Muslimat NU Garut dapat terus berkontribusi melalui aksi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan dan masyarakat berpenghasilan rendah.(red).
Penulis : Rizkq
Editor : Admin
Sumber Berita : Diskominfo Kab.Garut








