Sekda Garut, Nurdin Yana, menerima kunjungan audiensi dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan perwakilan Bappenas di Ruang Rapat Bupati, Tarogong Kidul, Senin (24/11/2025).
GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Kabupaten Garut kembali menjadi sorotan nasional setelah Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan kunjungan kerja dalam rangka Uji Petik Koordinasi Strategis Perencanaan dan Pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis kewilayahan. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Bupati, Jalan Pembangunan, Senin (24/11/2025), dan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan BGN dan Bappenas melakukan pembahasan mendalam terkait pelaksanaan program MBG di Kabupaten Garut. Sekda Nurdin Yana menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah evaluatif untuk memastikan implementasi program berjalan sesuai target dan dapat dioptimalkan sesuai kondisi di lapangan.
“Alhamdulillah hari ini kami banyak berdiskusi. Tim dari Bappenas ingin mengevaluasi serta memberikan treatment tertentu untuk melengkapi kondisi eksisting, sehingga program MBG bisa berjalan lebih maksimal ke depannya,” ujar Nurdin.
Pemerintah Daerah Garut juga akan menindaklanjuti hasil pertemuan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD), sebagai upaya memperkuat temuan dan analisis yang dilakukan hari ini. Selain itu, tim Bappenas akan turun langsung ke lapangan guna melihat perkembangan riil dan memotret kondisi aktual sebagai bahan rekomendasi untuk Pemerintah Pusat.
Nurdin berharap kajian komprehensif ini dapat melahirkan regulasi yang berbasis kenyataan di lapangan, sekaligus mengakomodasi kebutuhan pemerintah kabupaten/kota dalam mempercepat peningkatan kualitas pelaksanaan MBG.
Direktur Perdesaan, Daerah Afirmasi dan Transmigrasi Bappenas, Mohammad Roudo, menyampaikan apresiasi kepada Kabupaten Garut yang menjadi lokasi terakhir dari total 14 wilayah uji petik nasional.
“Dari 14 lokasi uji petik, salah satunya adalah Garut,” jelasnya.
Roudo menerangkan bahwa BGN dan Bappenas tengah menyusun kajian untuk melihat perbedaan karakteristik antarwilayah serta tantangan yang muncul dalam penerapan kebijakan MBG.
“Melalui uji petik ini, kita ingin mengetahui aspek berbeda dari tiap wilayah, apa saja yang perlu diperkuat, tantangannya seperti apa, hingga rumusan rekomendasi perbaikannya,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa meskipun kondisi tiap daerah berbeda, program Makan Bergizi Gratis merupakan program besar yang harus diterapkan secara seragam di seluruh Indonesia. Bappenas selanjutnya akan menyempurnakan kajian, mendiseminasikan hasilnya, serta merumuskan rekomendasi kebijakan maupun desain implementasi yang lebih efektif.
Roudo berharap rangkaian kunjungan lapangan yang dijadwalkan pada 24–26 November 2025 dapat memberikan data dan informasi komprehensif bagi penyempurnaan kebijakan MBG di Kabupaten Garut. (red)
Penulis : Rizky
Editor : Admin
Sumber Berita : Diskominfo Kab.Garut








