Sekda Garut Dorong Solusi Atasi Kendala Distribusi Pupuk Subsidi

- Jurnalis

Kamis, 5 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menghadiri acara pertemuan terkait Optimalisasi Peran dan Fungsi KP3, yang dilaksanakan di Aula Kantor Disperta, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (4/9/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menegaskan pentingnya peran Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dalam mengawasi ketersediaan pupuk dan pestisida bagi petani.

Menurutnya, isu ini menyangkut hajat hidup petani dan perlu penanganan serius dari berbagai pihak terkait.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nurdin menyoroti sejumlah permasalahan yang dihadapi petani, seperti ketidakpatuhan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) dan kurang optimalnya distribusi pupuk subsidi meskipun stok tersedia.

Hal ini mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat karena rendahnya penyerapan pupuk bersubsidi di lapangan.”Harus ada solusi konkret terhadap masalah ini, karena jika tidak terserap, kuota pupuk subsidi untuk Garut bisa berkurang,” tegas Nurdin dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Aula Kantor Disperta, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga :  Bupati Syakur Tinjau Langsung Kinerja Wilayah, Tekankan Pentingnya Pelayanan Publik Berkualitas

Ia meminta Dinas Pertanian untuk mengevaluasi kendala yang ada, termasuk mekanisme penebusan pupuk yang dinilai berbelit-belit.

Nurdin juga menyinggung regulasi baru yang mengharuskan restrukturisasi KP3 dengan melibatkan beberapa pihak, termasuk Inspektorat, Satpol PP, kepolisian, dan kejaksaan, guna memastikan efektivitas pengawasan dan penegakan aturan.

Baca Juga :  Warga Desa Sukabakti Bersatu dalam Pengecoran Program Pamsimas

Kepala Disperta Garut, Haeruman, mengungkapkan masih ada ratusan ton pupuk subsidi yang tertahan di gudang dan mengimbau kelompok tani untuk segera melakukan penebusan.

Ia menambahkan, kendala utama lainnya adalah belum bermigrasinya Kartu Tani ke sistem ePuber yang menggunakan KTP, yang disebabkan keterbatasan petugas lapangan.

“Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap bisa mendapatkan solusi yang dapat segera diterapkan, termasuk melalui pembentukan struktur KP3 yang baru,” ujar Haeruman.(RD)

Berita Terkait

Wayang Golek Jadi Media Sosialisasi Program MBG di Garut, Komdigi RI Gandeng Kearifan Lokal
Cegah Gagal Panen, Dinas Pertanian Garut Galakkan Aksi Massal Basmi Hama Tikus
22 Desa Baru di Garut Resmi Punya Penjabat, Bupati Syakur Dorong Pemerataan Layanan dan Pembangunan
POSPEKAB 2025 Resmi Dibuka, Santri Garut Tunjukkan Bakat Olahraga dan Seni
ITGA Travel Mart 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Pariwisata, Pemkab Garut Siap Dukung Penuh
Seminar Youth Preneurship 2025, Wujud Komitmen Garut Cetak Wirausahawan Muda Mandiri
Diskop UKM Garut Dorong UMKM Terkoneksi Digital dan Masuk Rantai Pasok Industri
Bupati Garut Dorong Integrasi Program SKPD Berdasarkan Visi-Misi 2025–2029
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 15:59 WIB

Wayang Golek Jadi Media Sosialisasi Program MBG di Garut, Komdigi RI Gandeng Kearifan Lokal

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:02 WIB

Cegah Gagal Panen, Dinas Pertanian Garut Galakkan Aksi Massal Basmi Hama Tikus

Sabtu, 21 Juni 2025 - 05:24 WIB

22 Desa Baru di Garut Resmi Punya Penjabat, Bupati Syakur Dorong Pemerataan Layanan dan Pembangunan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 05:15 WIB

POSPEKAB 2025 Resmi Dibuka, Santri Garut Tunjukkan Bakat Olahraga dan Seni

Jumat, 20 Juni 2025 - 05:18 WIB

Seminar Youth Preneurship 2025, Wujud Komitmen Garut Cetak Wirausahawan Muda Mandiri

Berita Terbaru