Loading Now

Rancasalak Menuju Puncak Lomba Desa dengan Tiga Inovasi Unggulan

Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, memberikan sambutan dalam acara Klarifikasi Lapangan Lomdeskel tingkat Provinsi Jawa Barat di Aula Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Jum’at (21/6/2024).

GARUT BERKABAR, Kadungora – Desa Rancasalak di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, telah menorehkan prestasi gemilang melalui tiga inovasi utama yang membawa desa ini menjadi finalis dalam Lomba Desa Kelurahan (Lomdeskel) tingkat Jawa Barat tahun 2024.

Berbagai inovasi yang diterapkan telah memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan warganya.

Kepala Desa Rancasalak, Budi Muhamad Raharja, mengungkapkan bahwa pengelolaan perhutanan sosial yang melibatkan 48 kepala keluarga petani kopi berhasil menghasilkan sekitar Rp70 juta per tahun per keluarga.

Keberhasilan ini didukung oleh program regenerasi petani melalui Sekolah Lapang yang juga diikuti oleh desa-desa lain di Kabupaten Garut.

“Tidak hanya mengolah kopi dari tanam hingga seduh, kami menjadikan seluruh proses sebagai ikon desa yang membawa kesejahteraan bagi petani,” ujar Budi di hadapan Tim Penilai dari Provinsi Jawa Barat, yang termasuk Penjabat (Pj.) Bupati Garut, Barnas Adjidin, pada Jum’at (21/6/2024).

Selain kopi, Desa Rancasalak memiliki produk lokal unggulan berupa tas yang mempekerjakan 216 warga, dengan total pendapatan tahunan mencapai Rp2.97 miliar.

Desa ini juga memiliki Rumah Amal yang mendukung warga kurang mampu melalui berbagai program bantuan.

Ketiga inovasi ini menjadikan Desa Rancasalak sebagai salah satu dari tiga besar desa terbaik dalam Lomdeskel tingkat Jawa Barat tahun ini. Tim penilai yang berkunjung disambut oleh Pj. Bupati Garut, Barnas Adjidin, dan Forkopimda Kabupaten Garut dengan iringan kesenian tradisional.

Pj. Bupati Barnas menyatakan bahwa Lomdeskel adalah ajang penting untuk menilai pembangunan desa dan berharap semangat gotong-royong Desa Rancasalak bisa menjadi inspirasi bagi desa lainnya.

Kepala Bidang Bina Desa DPDM Provinsi Jawa Barat, Asep Nandang Rasadi, menambahkan bahwa hasil penilaian diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain.

 

Ketua Tim Penilai Lomdeskel, Bayu Rakhmana, menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan aspek administratif, kewilayahan pemerintahan, dan kemasyarakatan.

Selain Desa Rancasalak, dua desa lainnya yang masuk dalam tiga besar adalah Desa Cikawung di Kabupaten Indramayu dan Desa Sukatani di Kabupaten Purwakarta.

Dengan prestasi ini, Desa Rancasalak diharapkan dapat menjadi juara dan mewakili Jawa Barat di tingkat nasional, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.(DK).

Share this content: