Loading Now

Peringatan Isra Mi’raj Pada tahun 1445 Hijriah di Kabupaten Garut Berlangsung Dengan Khidmat dan Penuh Makna

GARUT BERKABAR, Garut Kota – Peringatan Isra Mi’raj pada tahun 1445 Hijriah di Kabupaten Garut berlangsung dengan khidmat dan penuh makna di Masjid Agung Garut pada hari Senin, 5 Februari 2024. Mesjid yang megah itu menjadi saksi sejarah keagungan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

 

 

Ratusan jamaah dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pegawai lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, hadir dalam acara yang diisi dengan tausyiah yang disampaikan oleh KH E.Z. Muttaqin, Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Cilawu-Garut. Sebuah momen yang dipandang sakral dan memberikan kesempatan bagi jamaah untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Wakil Ketua 1 Dewan Keluarga Masjid (DKM) Agung Garut, K.H. Muhammad Ade Supina, menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia penyelenggara dan SKPD Kabupaten Garut yang turut serta menjadikan acara ini berjalan dengan lancar.

“Dengan ini, atas nama keluarga besar DKM Masjid Agung Garut, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara Peringatan Isra Mi’raj ini, serta kepada SKPD Kabupaten Garut yang telah mendukung dan melibatkan diri dalam mensukseskan acara ini di Masjid Agung Garut,” ungkapnya dengan penuh apresiasi.

 

 

Nia Gania Karyana, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada DKM Masjid Agung Garut atas izin penggunaan masjid sebagai tempat pelaksanaan acara ini.

“Kita patut bersyukur dapat bersama-sama dalam momen bersejarah ini. Semoga tausyiah dan ceramah dari Bapak Kyai Haji E.Z. Muttaqin hari ini dapat memberikan inspirasi dan keberkahan untuk kita semua,” ucapnya dengan penuh harap.

 

 

KH E.Z. Muttaqin, dalam tausiahnya, menggambarkan peristiwa Isra Mi’raj sebagai bagian dari prosesi pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya, sebagai sayidul anbiya wal mursalin.

“Dalam peristiwa Isra Mi’raj, kita dapat menarik perhatian pada nuansa penting bahwa pengangkatan Nabi kita, Muhammad SAW, sebagai utusan Allah, bukanlah suatu kebetulan, melainkan bagian dari perencanaan dan kehendak Ilahi. Semoga kita senantiasa mendapat hidayah dan keberkahan dari-Nya,” ungkap KH E.Z. Muttaqin dengan penuh keikhlasan. (DK).

Share this content: