GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul — Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (Libas), Tedi Sutardi, memimpin upaya penyelamatan tanaman terancam punah, khususnya pohon Jamuju di Kabupaten Garut, Jawa B. Libas telah menanam 1.070 tanaman, termasuk pohon Mamuju yang berada di ambang kepunahan. Minggu, (4/02/2024).
Dalam strateginya, Tedi mengungkapkan bahwa ekspedisi ke habitat alami tanaman dan penanaman kembali dari induk tanaman yang tersisa menjadi solusi utama.
“Status pohon Keruing berubah dari punah menjadi kritis terancam punah,” katanya.
Upaya ini bertujuan meningkatkan populasi Jamuju di Garut dan mencegah kepunahan tanaman.
Tedi menekankan pentingnya menjaga eksistensi pohon untuk mempertahankan lingkaran ekosistem di habitat alaminya.
Melalui Organisasi Binaanya (Libas), berkomitmen pada program prioritas untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di Kabupaten Garut.
Tedi menyatakan bahwa Presiden telah mengeluarkan instruksi.
“pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayati untuk tercapainya keseimbangan dan keterpaduan dalam pembangunan berkelanjutan diperlukan koordinasi dan integrasi antar kementerian / lembaga dan pemerintah daerah maka dari itu Presiden Republik Indonesia mengeluarkan peraturan berupa Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan”.
Libas akan terus mengadopsi praktik berkelanjutan, mempromosikan konservasi, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kehati melalui riset-riset yang dilakukan oleh periset di organisasi ini. Semua ini dilakukan untuk bersama-sama memastikan kelangsungan hidup tanaman terancam punah di Garut. (DK).
Medsos