Loading Now

Pelatihan VSAT di Garut oleh BAKTI Kemenkominfo: Dorong SDM Lokal Lebih Kompeten di Bidang Telekomunikasi

Kepala Diskominfo Kabupaten Garut, Margiyanto, membuka secara resmi Pelatihan Dasar Jaringan VSAT RTHS, yang berlangsung di Aula Institut Teknologi Garut (ITG), Jalan Mayor Syamsu No.2, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (26/8/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dalam upaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal di bidang telekomunikasi, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Pelatihan Dasar Jaringan Very Small Aperture Terminal (VSAT) Remote Terminal Ground Segment (RGTS) di SMK Ciledug Al-Musaddadiyah Garut. Pelatihan ini diadakan mulai Senin, 26 Agustus hingga Sabtu, 1 September 2024.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, di Aula Institut Teknologi Garut (ITG), Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Senin (26/8/2024).

Dalam sambutannya, Margiyanto mengapresiasi langkah BAKTI Kominfo dalam memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Garut, khususnya dalam pengembangan jaringan telekomunikasi di daerah yang masih memiliki banyak titik blank spot.

“Pelatihan ini sangat penting sebagai bagian dari inisiatif pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi SDM di Kabupaten Garut.

Kami berharap dari pelatihan ini akan lahir wirausahawan muda di sektor telekomunikasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi informasi,” kata Margiyanto.

Ali Farza, perwakilan dari BAKTI Kominfo, menjelaskan bahwa pelatihan ini difokuskan untuk menciptakan tenaga kerja terampil di bidang teknologi satelit sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Selain pelatihan dasar, peserta juga akan melalui proses sertifikasi.

Ali Farza menambahkan bahwa materi yang diberikan mencakup teknologi VSAT, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), serta dasar-dasar jaringan dan teknologi satelit.

Ia menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan keterampilan peserta sehingga mereka siap terjun ke industri telekomunikasi.

 

Sementara itu, Irfan Nabhani, perwakilan dari Yayasan Al-Musaddadiyah, menyatakan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 50 calon teknisi, yang mayoritas berasal dari SMK Al-Musaddadiyah.

Pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi lulusan SMK untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di tingkat nasional. (Team)

Share this content: