Sunda Ngampar, Seni Jeung Rasa” — SMKN 12 Garut suguhkan kekayaan budaya lokal lewat Pagelaran P5 yang sarat edukasi dan hiburan. Dari kuliner tradisional hingga kaulinan barudak, pelajar menunjukkan kecintaan mereka terhadap warisan budaya Sunda. Senin, (16/6/2025).
GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dalam semangat memperkuat karakter dan identitas budaya pelajar, SMKN 12 Garut menggelar Pagelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Sunda Ngampar, Seni Jeung Rasa”. Kegiatan ini digelar selama dua hari, mengusung konsep pelestarian budaya Sunda melalui seni, kuliner, dan permainan tradisional, serta terbuka bagi masyarakat umum. Acara puncak berlangsung meriah pada Senin (16/6/2025).
Kepala SMKN 12 Garut, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pagelaran ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar, di mana siswa dilatih untuk mengenali jati diri bangsanya, khususnya budaya lokal sebagai warisan leluhur. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul dalam akademik dan keterampilan vokasi, tapi juga punya kecintaan terhadap budaya sendiri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beragam kegiatan disuguhkan dalam acara ini, mulai dari bazar kuliner tradisional seperti peuyeum, opak, hingga surabi oncom, hingga pertunjukan seni tari jaipong dan ronggeng. Sementara itu, kaulinan barudak seperti engklek dan sapintrong mengajak anak-anak dan pengunjung bernostalgia dengan permainan masa kecil yang kini mulai jarang terlihat.
Rizkq, salah Alumni SMKN 12, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam acara tersebut. “Kami belajar banyak, mulai dari cara mengatur stand bazar, membuat produk sendiri, hingga tampil percaya diri dalam pertunjukan. Ini bukan sekadar tugas sekolah, tapi pengalaman yang berkesan,” katanya.
Suasana lokasi acara juga dihias penuh nuansa etnik khas Sunda. Stand-stand bazar dibangun dari bambu, dihiasi kain batik dan dedaunan kering, menghadirkan atmosfer yang autentik. Musik gamelan mengalun lembut di latar, menyempurnakan pengalaman budaya bagi para pengunjung.
Pagelaran ini tidak hanya berperan sebagai hiburan, namun menjadi ruang edukatif dan kolaboratif. Orang tua siswa, warga sekitar, dan tamu undangan dari dunia industri pendidikan turut hadir memberikan dukungan, memperkuat sinergi antara sekolah dan masyarakat dalam pendidikan karakter berbasis budaya.
Dengan acara ini, SMKN 12 Garut menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau seniman profesional, tapi juga bisa dimulai dari bangku sekolah, oleh generasi muda yang kreatif dan peduli pada akar budayanya sendiri.(red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Rizkq