Loading Now

Menkominfo : Literasi Digital Kunci Hadapi Era Informasi

Pelaksanaan Literasi Digital Segmen Komunitas Pemuda Pancasila di Kabupaten Garut Tahun 2024 dengan tema “Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi” yang berlangsung di Gedung Art Center, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (25/4/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menggandeng Pemuda Pancasila Garut untuk menggelar kegiatan “Makin Cakap Digital Segmen Komunitas Jawa Barat” pada Sabtu (25/5/2024) di Gedung Art Center, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul. Acara ini mengusung tema “Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi” dan bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.

Sejumlah narasumber terkemuka hadir dalam acara tersebut, termasuk Rizki Adi Nugroho (Podcaster & Entrepreneur), Aulia Putri Juniarto (Tutor dan Fasilitator Nasional), Tio Prasetyo Utomo (Founder Paberik Soeara Rakjat), Ismita Putri (Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia), Virna Lim (Chairwoman of @sobatcyber.id), dan Margiyanto (Kepala Diskominfo Garut).

Menkominfo RI Budi Arie Setiadi menyampaikan pesan virtual yang menekankan pentingnya literasi digital dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat.

“Pada tahun 2023, indeks literasi digital Indonesia meningkat menjadi 3,65 dari skala 5. Ini menunjukkan bahwa kita perlu terus meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam menggunakan internet secara aman dan produktif,” ujarnya.

Budi Arie juga menyoroti manfaat ekonomi dan sosial dari literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan reaksi bijak terhadap teknologi.

“Literasi digital membantu kita menghindari dampak negatif teknologi dan mendukung kesejahteraan sosial dan budaya,” tambahnya.

Margiyanto, Kepala Diskominfo Garut, menyampaikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki dua sisi, yakni manfaat positif dan potensi penyalahgunaan.

Ia menekankan pentingnya menjadi konsumen informasi yang bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu atau ujaran kebencian. “Ujaran kebencian dapat memicu diskriminasi, kekerasan, dan perpecahan bangsa,” tegasnya.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Garut, Delit Suparman, mengungkapkan bahwa acara ini dihadiri oleh 2.800 peserta, melebihi target awal 2.500 peserta. “Ini menunjukkan keseriusan kami dalam mendukung literasi digital yang digagas oleh Kominfo,” ujarnya, berharap acara ini dapat memberikan dampak positif dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang.(DK).

Share this content: