Presiden Prabowo meluncurkan Kopdes Merah Putih , koperasi modern berbasis desa yang jadi senjata pamungkas pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dari akar. Sebanyak 80.000 desa/kelurahan akan punya Kopdes sendiri, dimulai dari 103 desa percontohan. Senin (21/7/2025).
GARUT BERKABAR, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meluncurkan langkah strategis baru dalam upaya pengentasan kemiskinan: Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih). Inisiatif ini akan diresmikan pada Senin, 21 Juli 2025, sebagai bagian dari Asta Cita ke-6 Presiden, yakni menggerakkan ekonomi lokal melalui penguatan dari akar rumput : desa.
Dalam keterangannya, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut Kopdes Merah Putih sebagai satu dari trisula pengentasan kemiskinan yang tengah dijalankan pemerintah. “Senjata pertama adalah kesehatan, kedua pendidikan, dan ketiga sosial-ekonomi. Ketiganya kini sudah berjalan melalui program Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih,” ujar Hasan, Minggu (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program ini bukan sekadar slogan. Kopdes Merah Putih dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, dengan mandat mempercepat terbentuknya koperasi berbasis desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Tujuannya jelas: menghadirkan keadilan ekonomi dan membebaskan masyarakat desa dari jeratan kemiskinan struktural.
80 Ribu Kopdes, Dimulai dari 103 Desa Percontohan
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih akan didirikan di 80.000 desa dan kelurahan, dengan 103 unit awal sebagai model percontohan nasional. Desa-desa ini akan menjadi pionir yang menunjukkan bagaimana koperasi bisa menjadi simpul distribusi ekonomi, layanan sosial, dan penguatan komunitas.
“Ini bukan hanya program berdiri lalu selesai. Kami ingin setiap Kopdes benar-benar memberi manfaat nyata. Maka, 103 Kopdes pertama akan dievaluasi ketat sebelum diperluas,” tegas Adita.
Menjawab Masalah Mendasar: Kemiskinan dan Ketimpangan
Data BPS 2025 menunjukkan, 24,06 juta orang masih hidup dalam kemiskinan, dengan lebih dari 3 juta tergolong miskin ekstrem. Kondisi ini tak hanya menandakan kesenjangan ekonomi, tapi juga mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia secara luas—dari akses pendidikan, gizi, hingga layanan dasar.
Kopdes Merah Putih menjawab tantangan ini dengan pendekatan yang inklusi, gotong-royong, dan modern. Di dalamnya akan tersedia gerai sembako, unit simpan pinjam bebas rente, cold storage, layanan kesehatan dasar (klinik & apotek), serta sistem logistik untuk distribusi hasil pertanian dan perikanan.
Tutup Jalan Tengkulak, Buka Peluang Petani
Salah satu aspek terkuat dari Kopdes Merah Putih adalah komitmennya untuk melindungi petani dan nelayan. Dengan menyerap hasil produksi secara langsung, sistem ini memotong rantai distribusi yang selama ini menggerus keuntungan petani. “Kita ingin tengkulak dan pinjol ilegal tidak lagi jadi pilihan masyarakat desa,” ujar Adita.
Di sisi lain, masyarakat akan mendapatkan harga barang pokok yang lebih terjangkau, pinjaman modal yang aman, dan akses terhadap layanan kesehatan yang dekat dan layak.
Dari Desa, Untuk Indonesia
Kopdes Merah Putih bukan sekadar koperasi. Ia adalah cermin tekad untuk membangun bangsa dari titik paling bawah. Dari desa ke kota, dari rakyat ke negara. Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa Indonesia Emas 2045 bukan hanya mimpi elite, tapi juga harapan nyata yang tumbuh dari ladang, tambak, dan rumah-rumah rakyat kecil.
Penulis : Rizky
Editor : Admin
Sumber Berita : Siaran Pers Kantor Komunikasi Kepresidenan