Ketua DPRD, dan Forkopimda menemui massa aksi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Garut Menggugat di Lapangan Setda Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (2/9/2025).
GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Garut Menggugat mendapat respons langsung dari jajaran pemerintah daerah. Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, Wakil Bupati Putri Karlina, Ketua DPRD Garut Aris Munandar, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) hadir menemui massa aksi di Lapangan Setda Garut, Selasa (2/9/2025).
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana kondusif dan menjadi ruang dialog antara mahasiswa dengan eksekutif, legislatif, dan aparat penegak hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPRD Garut, Aris Munandar, S.Pd., mengapresiasi sikap mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dengan tertib.
“Kami dari Forkopimda menerima ungkapan dan harapan dari aliansi mahasiswa dan masyarakat. Beberapa tuntutan telah dibahas dan disepakati bersama,” ungkapnya.
Poin-Poin Kesepakatan
Dalam dialog tersebut, disepakati beberapa langkah konkret, di antaranya:
1. Transparansi Anggaran DPRD: Penggunaan anggaran akan dijabarkan secara akuntabel dan dapat diakses publik.
2. Pertanggungjawaban Reses: Anggota dewan wajib melaporkan hasil reses secara tertulis kepada masyarakat.
3. Kode Etik DPRD: Segera dilakukan revisi tata tertib serta penyelesaian peraturan terkait kode etik dan tata beracara dewan.
4. Peningkatan IPM: Pemkab Garut memprioritaskan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, termasuk program beasiswa untuk 1.000 mahasiswa.
5. Perbaikan Infrastruktur: Pemkab menargetkan perbaikan 139 ruas jalan dan irigasi.
6. Kekosongan Jabatan: Bupati didesak segera menyelesaikan pengisian jabatan di perangkat daerah.
7. Kebebasan Berpendapat: Aparat penegak hukum diminta menjamin ruang demokrasi tanpa tindakan represif.
Aspirasi Mahasiswa
Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa, Adrian Hidayat, menyebutkan bahwa sebagian besar tuntutan lokal telah diakomodasi.
“Kami ingin Garut menjadi contoh panggung demonstrasi yang damai, tanpa provokasi dan tanpa anarkisme,” tegasnya.
Adrian menambahkan, aksi yang melibatkan 600–700 massa ini diharapkan menjadi pijakan bagi terciptanya ruang dialog yang terbuka antara mahasiswa, eksekutif, legislatif, maupun yudikatif di Kabupaten Garut. (red)
Penulis : IHSAN
Editor : Admin
Sumber Berita : Reforter (Ihsan)