GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Dalam rangka menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, mengimbau kepada orang tua untuk terlibat aktif dalam pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama saat menjelang dan sesudah waktu sahur, untuk mencegah terjadinya kegiatan berbahaya seperti balapan liar yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.Imbauan tersebut disampaikan oleh Iptu Aang setelah mengisi acara talkshow Forum Komunikasi dan Solusi (FOKUS) di Radio Intan Garut pada Jumat (15/3/2024), Kemarin. dengan mengangkat tema “Keselamatan Lodaya 2024”. Sabtu,(16/03/2024).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Dalam operasi ini, apabila terdapat konvoi atau kegiatan balapan liar yang mengganggu ketertiban masyarakat, kami dari Satlantas Polres Garut siap untuk bertindak tanpa ragu,” tegasnya.
Dengan melibatkan serta meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan dapat tercipta suasana berlalu lintas yang tertib dan lancar di Garut, yang pada akhirnya akan meningkatkan keselamatan bagi semua pengguna jalan.
Iptu Aang didampingi oleh Kanit Kamsel (Keamanan Keselamatan Berlalulintas) Kasatlantas Polres Garut, Ipda Marlina, menjelaskan bahwa Operasi Keselamatan Lodaya di Kabupaten Garut berlangsung selama 14 hari, dari tanggal 4 Maret hingga 17 Maret 2024, sebagai bagian dari operasi serupa yang dilakukan secara nasional.
Fokus utama dari operasi ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat Garut terhadap peraturan lalu lintas, dengan harapan dapat mengurangi pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya.
Dengan melibatkan 174 personil, operasi ini khususnya difokuskan di daerah perkotaan serta beberapa wilayah lain seperti Limbangan, Malangbong, dan Kadungora, dengan target penegakan hukum pada pelanggaran seperti penggunaan helm yang tidak sesuai standar, melawan arus, serta pengendara di bawah umur.
“Prioritas kami adalah pada kendaraan yang tidak mematuhi aturan, terutama yang membahayakan keselamatan, seperti kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan yang diizinkan,” ujar Kasatlantas.
Lebih lanjut, Iptu Aang menekankan bahwa dalam Operasi Keselamatan Lodaya, pendekatan yang diutamakan adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, sementara penegakan hukum hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir.
“Kita memberikan tilang elektronik hanya kepada pelanggar yang benar-benar membahayakan keselamatan, seperti kasus-kasus over dimensi dan over load, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal,” tambahnya.
Untuk memastikan bahwa pesan-pesan edukatif dapat disampaikan secara efektif kepada masyarakat, pihak kepolisian aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosialisasi, termasuk kunjungan ke sekolah dan komunitas serta interaksi langsung dengan masyarakat saat ngabuburit di Alun-Alun Garut.
“Kami juga menyebarkan leaflet dan brosur tentang operasi keselamatan ini agar masyarakat Garut mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai aturan lalu lintas yang berlaku,” tuturnya. (DK).
Share this content: @GarutBerkabar