Peresmian Program Peningkatan Akses Makanan Bergizi melalui Budidaya Nila dan Aquaponik di Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (15/5/2025).
GARUT BERKABAR, Banyuresmi – Rumah Amal Salman bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kabupaten Garut meluncurkan program inovatif bertajuk Integrated Recirculate Aquaculture System (I-RAS) guna meningkatkan akses pangan bergizi bagi masyarakat rentan, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Peresmian program berlangsung di Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, pada Kamis (15/5/2025), dan dihadiri langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, serta Wakil Rektor bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi ITB, Prof. Irwan Meilano.
Inisiatif ini merupakan bagian dari pengembangan ekonomi produktif melalui budidaya ikan Nila berbasis sistem I-RAS dan Bioflok yang terintegrasi dengan pertanian aquaponik. Dengan memanfaatkan lahan seluas 1.200 meter persegi, program ini mengoperasikan 12 kolam ikan dalam greenhouse seluas 370 meter persegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diperkirakan, sistem ini mampu menghasilkan 1 hingga 4 ton ikan Nila serta 6.200 pot sayuran organik setiap dua minggu. Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat melalui komoditas sayur bernilai tinggi.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyambut positif program ini dan berharap dapat direplikasi di wilayah lain yang memiliki keterbatasan sumber daya air. Ia menilai sistem sirkulasi air dalam teknologi I-RAS memberi peluang besar untuk efisiensi serta ketersediaan pangan yang lebih merata di Garut.
“Ini bisa dijadikan prototype di daerah lain, apalagi sistem circulating ini cocok untuk daerah minim air. Program ini memberi wawasan baru tentang bagaimana kita bisa lebih baik dalam menyediakan makanan bergizi untuk masyarakat,” ujar Syakur.
Wakil Rektor ITB, Prof. Irwan Meilano, menambahkan bahwa program ini merupakan kolaborasi lintas sektor yang dapat menjadi model nasional dalam meningkatkan kapasitas masyarakat melalui teknologi ramah lingkungan.
“Teknologi budidaya Nila dan aquaponik yang digunakan di sini termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia. Ini menjadi langkah efisien untuk meningkatkan gizi dan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Ketua Umum Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma, menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan semangat kampus berdampak yang tengah digalakkan pemerintah pusat, dengan harapan kampus turut ambil peran dalam menyelesaikan tantangan lokal melalui pendekatan teknologi dan sosial yang tepat sasaran.
“Melalui kolaborasi ini, kami ingin hadir membawa solusi nyata atas permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah. Setiap daerah unik, pendekatannya pun harus kontekstual. Kami percaya program ini bisa jadi model kolaborasi sosial yang berdampak,” ungkapnya.(Red).
Penulis : Admin
Editor : Rizkq
Sumber Berita : Diskominfo Kab. Garut