IMPLEMENTASI SAKIP: TANTANGAN, KEBERHASILAN, DAN UPAYA MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH

- Jurnalis

Sabtu, 25 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Sanggita Salsabilla Putri Noeryadin
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Jenderal Achmad Yani

Meningkatkan Akuntabilitas di Pemerintah Daerah

Peningkatan partisipasi masyarakat menjadi salah satu tantangan utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia. Meski partisipasi masyarakat dinilai sebagai indikator penting untuk menilai kapasitas pemerintah daerah, kenyataannya, peran masyarakat dalam pengambilan keputusan masih terbatas, terutama di wilayah dengan tingkat literasi dan kesadaran politik yang rendah. Sabtu (25/1/2025).

Sebagai contoh, dalam pembangunan infrastruktur pedesaan, masyarakat sering kali hanya menjadi objek pembangunan tanpa dilibatkan dalam proses perencanaan. Hal ini menyebabkan kebijakan yang dihasilkan kerap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Landasan Hukum dan Prinsip Good Governance

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menjadi solusi penting untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah. Berlandaskan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014, pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun rencana kinerja yang terukur, melaksanakan program sesuai perencanaan, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.

Dengan sistem ini, kinerja pemerintah dapat diukur secara objektif, yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga memastikan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Baca Juga :  Ketua Aliansi Advokat Garut Syam Yousef, Tegaskan Dukungan Hukum Kepada Paslon 02 Syakur-Putri

Keterlibatan Masyarakat dalam SAKIP
SAKIP memberikan ruang bagi masyarakat untuk turut mengawasi kinerja pemerintah. Melalui transparansi informasi, masyarakat dapat memberikan evaluasi kritis, mendorong perbaikan layanan publik secara berkelanjutan. Menurut penelitian Lambey, Kalangi, dan Jitmau (2017), akuntabilitas yang lebih tinggi dapat dicapai dengan transparansi informasi kepada masyarakat.

Tantangan dalam Pelaksanaan SAKIP
Namun, pelaksanaan SAKIP tidak terlepas dari tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM): Banyak pegawai pemerintah daerah belum memahami implementasi SAKIP secara mendalam. Minimnya pelatihan dan tingginya rotasi pegawai sering menghambat kesinambungan pelaksanaan sistem ini.

2. Resistensi terhadap Perubahan: Rendahnya komitmen dari pejabat dan pimpinan daerah menjadi penghalang adopsi SAKIP.

3. Birokrasi yang Kompleks: Prosedur yang rumit, tumpang tindih kewenangan, dan kurangnya koordinasi antarunit kerja menjadi hambatan struktural yang signifikan.

Keberhasilan Implementasi SAKIP di Berbagai Daerah
Di tengah tantangan tersebut, sejumlah daerah telah berhasil mengimplementasikan SAKIP dengan baik.

DKI Jakarta : Pemerintah daerah berhasil meningkatkan transparansi kinerja melalui aplikasi terintegrasi, sehingga masyarakat dapat memantau dan memberikan masukan secara langsung.

Baca Juga :  Garut Ditetapkan Sebagai Kabupaten Kreatif Nasional 2024 oleh Kemenparekraf RI

Kabupaten Lebak, Banten: Dengan efisiensi anggaran hingga Rp300 miliar, Lebak berhasil meningkatkan evaluasi SAKIP dari BB ke A pada tahun 2019.

Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah: Satu-satunya daerah di luar Pulau Jawa yang meraih predikat A. Anggaran yang dihemat dialokasikan untuk sektor pariwisata, menjadikan Banggai sebagai destinasi unggulan.

Kabupaten Ngawi, Jawa Timur: Selama lima tahun berturut-turut, Ngawi mempertahankan predikat A melalui pelatihan berkelanjutan dan koordinasi antar-OPD yang solid.

Kesimpulan

Keberhasilan implementasi SAKIP menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sumber daya manusia. Dengan pemahaman yang mendalam serta komitmen bersama, berbagai tantangan dapat diatasi, sehingga akuntabilitas dan kualitas pelayanan publik dapat terwujud.

Sumber:

1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (2020). Kisah Sukses Pemda Terapkan SAKIP.

2. Lambey, L., Kalangi, L., dan Jitmau, F. (2017). Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Fungsi Pemeriksaan Intern terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

3. Seputar Birokrasi (2024). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP): Konsep dan Implementasinya.(Red).

Follow WhatsApp Channel garutberkabar.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah, Ribuan Warga Garut Ikuti Jalan Sehat Kebersamaan
Topografi Curam Garut Tingkatkan Risiko Bencana: Upaya Mitigasi Harus Dipercepat
Dua Korban Jiwa dalam Kebakaran Bengkel di Tarogong Kidul, Api Diduga Berasal dari Korsleting Aki Mobil
Epy Kusnandar Berpulang, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Tinggalkan Duka Mendalam
BRIN Perkuat Sinergi Riset Nasional, Arif Satria Dorong Kolaborasi Lintas Sektor hingga Tingkat Daerah
Sigap Selamatkan Nyawa, Sat Polairud Polres Garut Evakuasi Wisatawan Terseret Arus di Pantai Karangpapak
Polsek Banyuresmi Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir, Bersama Warga Bersihkan Sungai Cibuyutan
Wabup Garut Putri Karlina Ajak Pemuda Jadi Penggerak Kemajuan Daerah di Momentum Sumpah Pemuda ke-97
Berita ini 97 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:12 WIB

Topografi Curam Garut Tingkatkan Risiko Bencana: Upaya Mitigasi Harus Dipercepat

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:50 WIB

Dua Korban Jiwa dalam Kebakaran Bengkel di Tarogong Kidul, Api Diduga Berasal dari Korsleting Aki Mobil

Kamis, 4 Desember 2025 - 08:51 WIB

Epy Kusnandar Berpulang, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Tinggalkan Duka Mendalam

Selasa, 11 November 2025 - 14:00 WIB

BRIN Perkuat Sinergi Riset Nasional, Arif Satria Dorong Kolaborasi Lintas Sektor hingga Tingkat Daerah

Minggu, 2 November 2025 - 05:34 WIB

Sigap Selamatkan Nyawa, Sat Polairud Polres Garut Evakuasi Wisatawan Terseret Arus di Pantai Karangpapak

Berita Terbaru