Home / SOSIAL / UMUM

Husnul Khotimah Nahkodai IBI Cabang Garut 2023-2028, Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Admin - Jurnalis

Kamis, 8 Mei 2025

URL berhasil dicopy

Pelaksanaan pemilihan Ketua dan Pengurus Harian IBI Cabang Garut di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Rabu (7/5/2025).

GARUT BERKABAR, Garut Kota – Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Garut sukses digelar di Gedung Pendopo Garut, Rabu (7/5/2025), dengan mengusung tema “Akselerasi Inovasi untuk Mewujudkan Indonesia Sehat 2045”. Hasil Muscab menetapkan Hj. Husnul Khotimah, SST.,Bdn sebagai Ketua IBI Cabang Garut untuk periode 2023-2028, setelah meraih suara terbanyak dari total 9 calon ketua.

Proses pemilihan berlangsung demokratis layaknya Pemilu, diikuti oleh perwakilan 13 ranting IBI yang memberikan suaranya di bilik suara yang disiapkan panitia. Total 243 peserta terlibat dalam pemilihan ketua dan pengurus harian IBI periode baru ini.

Berikut susunan pengurus harian IBI Cabang Garut terpilih:

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Hj. Husnul Khotimah, SST.,Bdn – Ketua

2. Hj. Dedeh Hamidah, SST.,Bdn., M.Kes

3. Hj. Heni Juliani, SST.,Bdn., M.Kes

4. Hj. Titin Sumarni, SST., SKM.,Bdn., M.Kes

5. Liana Anomsari, SST

Dalam sambutannya, Husnul menyampaikan bahwa agenda awal kepengurusan akan difokuskan pada pembentukan struktur organisasi hingga ke tingkat ranting. Ia juga menyoroti tantangan geografis wilayah Garut yang luas, sehingga pelayanan bagi bidan di daerah pelosok perlu mendapat perhatian khusus.

“Kebutuhan bidan di pelosok dan di kota bisa berbeda. Kami akan berusaha memfasilitasi agar pelayanan dan dukungan bisa merata,” jelasnya.

Husnul menegaskan komitmennya dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), selaras dengan arahan Bupati Garut Abdusy Syakur Amin saat membuka acara.

“Target kami, semoga bisa menuju angka kematian ibu dan bayi yang nol. Tapi tentu ini butuh kolaborasi lintas sektor, program, juga dukungan para pemangku kepentingan, termasuk CSR,” tuturnya.

Ia berharap sinergi yang kuat bisa terjalin agar pelayanan kesehatan terhadap ibu dan bayi, khususnya bagi masyarakat kurang mampu, semakin optimal.(Red).