GARUT BERKABAR – Kabupaten Garut menjadi lokasi peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Pencegahan Stunting serta Integrasi Layanan Primer (ILP) dan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) tingkat Provinsi Jawa Barat. Acara ini digelar di Gedung Art Center, Kecamatan Tarogong Kidul, pada Rabu (10/07/2024).
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya kesehatan bagi kehidupan manusia dalam sambutannya. Ia menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan, aksi nyata diperlukan agar masyarakat bisa hidup sehat.
“Jika kita sehat, aktivitas dapat kita lakukan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Garut memiliki kebijakan untuk kesehatan dan melakukan aksi agar masyarakat bisa sehat,” ujarnya.
Barnas juga menyoroti kebutuhan tenaga profesional di bidang kesehatan. Meskipun Kabupaten Garut memiliki lebih dari 26 ribu tenaga kesehatan, jumlah tersebut masih belum memadai.
“Kita perlu memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan, tidak hanya melayani kesehatan secara langsung, tetapi juga memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Fokus utama untuk pelayanan kesehatan yang optimal adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Barnas berharap dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk mendukung berbagai program kesehatan di Garut.
“Layanan kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai agar jangkauan kesehatan yang dirasakan masyarakat bisa cepat terdeteksi, dan jika diperlukan, layanan lanjutan bisa diberikan,” ungkap Barnas.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Elveida Sariwati, menekankan pentingnya ILP. Saat ini, terdapat 746 Puskesmas yang menerapkan ILP, dan targetnya adalah 4 ribu Puskesmas tahun ini.
“Kita targetkan 4 ribu puskesmas menerapkan ILP tahun ini. Mudah-mudahan bisa tercapai,” kata dr. Elveida.
Ia mengucapkan selamat kepada Jawa Barat atas peluncuran ILP dan berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat melalui fokus pada promotif dan preventif. Ia juga berharap aplikasi ASIK dapat dimanfaatkan untuk pemantauan langsung oleh pimpinan daerah melalui data real-time.
“Pemantauan secara real time akan memungkinkan intervensi segera berdasarkan data yang diinput dalam aplikasi,” harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, dr. Vini Adiani Dewi, menjelaskan tujuan acara ini, termasuk pelaksanaan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kunjungan ke-100 rumah dengan keluarga stunting, edukasi kesehatan, serta promosi dan pencegahan stunting melalui berbagai kegiatan.
“Kami juga menggalang komitmen dari pemangku kebijakan terkait stunting dan melaksanakan aksi bergizi di sekolah, serta meningkatkan kapasitas tenaga promkes dan kader dalam edukasi penyuluhan stunting,” tandas dr. Vini. (DK)
Share this content: @GarutBerkabar