Desa Paas Ditetapkan sebagai Kampung Siaga Bencana oleh Kemensos RI

- Jurnalis

Minggu, 23 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, memberikan sambutan dalam acara Simulasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana dalam rangka Pembentukan KSB di Desa Paas, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Sabtu (22/6/2024).

GARUT BERKABAR, Pameungpeuk – Kementerian Sosial Republik Indonesia menetapkan Desa Paas di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB).

Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menilai program ini sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Barnas Adjidin menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini dan berharap edukasi KSB dapat meningkatkan kesiapan dan respons masyarakat terhadap bencana.

“Alhamdulillah, Kemensos dan dinas sosial berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan KSB. Saya sangat mendukung, mudah-mudahan edukasi KSB membuat kita lebih siap dan tanggap terhadap bencana,” ujarnya pada acara Simulasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana di Desa Paas, Sabtu (22/6/2024).

Dalam acara tersebut, Kemensos RI memberikan bantuan senilai Rp320.789.700 kepada Kabupaten Garut untuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

Bantuan berupa lumbung sosial KSB dan fasilitas pembentukan KSB di Desa Paas serta program Tagana Masuk Sekolah diserahkan oleh perwakilan Kemensos RI, Tarwan, dan diterima simbolis oleh Pj Bupati Garut.

Barnas menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan secara tepat sasaran untuk penanggulangan bencana.

“Bantuan ini harus dimanfaatkan sesuai peruntukannya untuk penanggulangan bencana. Ini adalah energi yang baik bagi para petugas KSB, sehingga mereka siap memberikan bantuan langsung kepada korban bencana,” tambahnya.

Baca Juga :  Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan dan Tim Peduli Keluarga Ibu Cicin, Janda Tua yang Tinggal di Mushola

Tarwan, perwakilan dari Kemensos RI, menyatakan pembentukan KSB adalah komitmen nyata Kemensos dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor yang sering mengancam wilayah Indonesia.

“KSB hadir sebagai solusi inovatif di mana masyarakat didorong menjadi aktor utama dalam penanggulangan bencana. Masyarakat dibekali pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya untuk merespons bencana dengan cepat dan tepat, serta membangun budaya siaga bencana,” tuturnya.

 

Tarwan juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembentukan KSB di Kecamatan Pameungpeuk.

Tarwan menegaskan bahwa KSB bukanlah program pemerintah semata, melainkan milik bersama seluruh elemen masyarakat, oleh karena itu dirinya mengajak kepada seluruh warga Kecamatan Pameungpeuk untuk terus mendukung dan berperan aktif dalam KSB.

“Jadikan KSB sebagai wadah untuk memperkuat solidaritas dan gotong royong antar warga, serta meningkatkan kemampuan bersama dalam menghadapi bencana,” kata Tarwan.

Tak hanya itu, Tarwan juga mengajak semua pihak untuk menjadikan KSB sebagai model percontohan dalam membangun komunitas yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai situasi darurat.

Baca Juga :  Desa Sudalarang Gelar Pelatihan Mandiri Pengelolaan Sampah Rumah Tangga untuk Kurangi Limbah

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, menyatakan pembentukan KSB bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan meluaskan jangkauan wilayah bencana di Garut.

Program ini juga bertujuan menyinkronkan program dan kegiatan penanggulangan bencana antara Kementerian Sosial dan lembaga terkait.

Aji menyebutkan, bahwa sebelumnya Kementerian Sosial Republik Indonesia juga telah membentuk KSB di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, di antaranya yaitu Desa Sukamaju Kecamatan Talegong, Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet, Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk, Desa Karyasari Kecamatan Cibalong, Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler, dan Desa Talagajaya Kecamatan Banjarwangi.

Kegiatan pembentukan KSB di Desa Paas dilaksanakan selama tiga hari, mencakup sosialisasi, pelatihan teknis, dan simulasi uji SOP KSB. Acara tersebut melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, Tagana, tokoh masyarakat, pelajar, dan organisasi masyarakat.

Dengan inisiatif ini, diharapkan Desa Paas dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, membangun solidaritas, dan gotong royong antarwarga, serta menciptakan komunitas yang tangguh dalam menghadapi situasi darurat.(DK).

Berita Terkait

Dedi Mulyadi: Kepemimpinan Spontan yang Berdampak Nyata bagi Masyarakat
Wamendagri Dorong Tata Kelola PKL yang Humanis dan Penguatan Kreativitas di Garut
Garut Percepat Tanam Padi 2025, Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
Dorong Perekonomian Desa, Bupati Garut Tekankan Akses Keuangan yang Lebih Luas
Musorkab KONI Garut 2025 Dibuka, Bupati Tekankan Demokrasi dan Sinergi Olahraga
Garut Perkuat Jaminan Kesehatan, Targetkan 98% UHC pada 2025
Antusiasme Warga, Pendapatan Pajak Kendaraan Melonjak di Hari Pertama Pemutihan
Gubernur Jabar Berikan Bantuan Rp 3 Juta untuk Pengemudi Angkutan Tidak Bermotor
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 09:03 WIB

Dedi Mulyadi: Kepemimpinan Spontan yang Berdampak Nyata bagi Masyarakat

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:18 WIB

Wamendagri Dorong Tata Kelola PKL yang Humanis dan Penguatan Kreativitas di Garut

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:06 WIB

Garut Percepat Tanam Padi 2025, Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:48 WIB

Dorong Perekonomian Desa, Bupati Garut Tekankan Akses Keuangan yang Lebih Luas

Jumat, 21 Maret 2025 - 07:51 WIB

Garut Perkuat Jaminan Kesehatan, Targetkan 98% UHC pada 2025

Berita Terbaru

Pemerintahan

Garut Percepat Tanam Padi 2025, Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

Jumat, 21 Mar 2025 - 21:06 WIB