Desa Paas Ditetapkan sebagai Kampung Siaga Bencana oleh Kemensos RI

Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, memberikan sambutan dalam acara Simulasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana dalam rangka Pembentukan KSB di Desa Paas, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Sabtu (22/6/2024).

GARUT BERKABAR, Pameungpeuk – Kementerian Sosial Republik Indonesia menetapkan Desa Paas di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB).

Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menilai program ini sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.

Barnas Adjidin menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini dan berharap edukasi KSB dapat meningkatkan kesiapan dan respons masyarakat terhadap bencana.

“Alhamdulillah, Kemensos dan dinas sosial berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan KSB. Saya sangat mendukung, mudah-mudahan edukasi KSB membuat kita lebih siap dan tanggap terhadap bencana,” ujarnya pada acara Simulasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana di Desa Paas, Sabtu (22/6/2024).

Dalam acara tersebut, Kemensos RI memberikan bantuan senilai Rp320.789.700 kepada Kabupaten Garut untuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

Bantuan berupa lumbung sosial KSB dan fasilitas pembentukan KSB di Desa Paas serta program Tagana Masuk Sekolah diserahkan oleh perwakilan Kemensos RI, Tarwan, dan diterima simbolis oleh Pj Bupati Garut.

Barnas menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan secara tepat sasaran untuk penanggulangan bencana.

“Bantuan ini harus dimanfaatkan sesuai peruntukannya untuk penanggulangan bencana. Ini adalah energi yang baik bagi para petugas KSB, sehingga mereka siap memberikan bantuan langsung kepada korban bencana,” tambahnya.

Tarwan, perwakilan dari Kemensos RI, menyatakan pembentukan KSB adalah komitmen nyata Kemensos dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor yang sering mengancam wilayah Indonesia.

“KSB hadir sebagai solusi inovatif di mana masyarakat didorong menjadi aktor utama dalam penanggulangan bencana. Masyarakat dibekali pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya untuk merespons bencana dengan cepat dan tepat, serta membangun budaya siaga bencana,” tuturnya.

 

Tarwan juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembentukan KSB di Kecamatan Pameungpeuk.

Tarwan menegaskan bahwa KSB bukanlah program pemerintah semata, melainkan milik bersama seluruh elemen masyarakat, oleh karena itu dirinya mengajak kepada seluruh warga Kecamatan Pameungpeuk untuk terus mendukung dan berperan aktif dalam KSB.

“Jadikan KSB sebagai wadah untuk memperkuat solidaritas dan gotong royong antar warga, serta meningkatkan kemampuan bersama dalam menghadapi bencana,” kata Tarwan.

Tak hanya itu, Tarwan juga mengajak semua pihak untuk menjadikan KSB sebagai model percontohan dalam membangun komunitas yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai situasi darurat.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, menyatakan pembentukan KSB bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan meluaskan jangkauan wilayah bencana di Garut.

Program ini juga bertujuan menyinkronkan program dan kegiatan penanggulangan bencana antara Kementerian Sosial dan lembaga terkait.

Aji menyebutkan, bahwa sebelumnya Kementerian Sosial Republik Indonesia juga telah membentuk KSB di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, di antaranya yaitu Desa Sukamaju Kecamatan Talegong, Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet, Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk, Desa Karyasari Kecamatan Cibalong, Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler, dan Desa Talagajaya Kecamatan Banjarwangi.

Kegiatan pembentukan KSB di Desa Paas dilaksanakan selama tiga hari, mencakup sosialisasi, pelatihan teknis, dan simulasi uji SOP KSB. Acara tersebut melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, Tagana, tokoh masyarakat, pelajar, dan organisasi masyarakat.

Dengan inisiatif ini, diharapkan Desa Paas dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, membangun solidaritas, dan gotong royong antarwarga, serta menciptakan komunitas yang tangguh dalam menghadapi situasi darurat.(DK).

Share this content: @GarutBerkabar

Related Posts

Semarak Wisuda Lansia Berdaya Aisyiyah Kabupaten Garut

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Sebanyak 50 lansia dari dua desa di Kabupaten Garut mengikuti prosesi Wisuda Sekolah Lansia Berdaya, bagian dari Program Inklusi Aisyiyah. Acara yang…

BKD Garut Sediakan Dukungan Khusus untuk Peserta Ujian CAT PPPK dengan Kendala Teknis dan Kesehatan

GARUT BERKABAR, TASIKMALAYA – Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Garut menunjukkan komitmennya dalam memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh peserta ujian Computer Assisted Test (CAT) Pegawai…

Yayasan SEMAK Dorong Penguatan Desa dan Perlindungan Anak di Kabupaten Garut

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Yayasan Sekretariat Masyarakat Anak (SEMAK) bersama Youth Advisory Garut sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk Diseminasi Hasil Review Peraturan Daerah (Perda) dan Workshop Review…

Kabupaten Garut Terima Pengakuan Nasional atas Kepedulian terhadap HAM

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul – Kabupaten Garut kembali mencatatkan prestasi dengan menerima Penghargaan Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Penghargaan ini…

Garut Raih Prestasi Nasional di Ajang ABBWI 2024

GARUT BERKABAR, BANYUWANGI – Kabupaten Garut kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (ABBWI) 2024 yang digelar di Pendopo Sabha…

Desa Cipancar: Dari Ketertinggalan Menuju Kemandirian Berkat Program P2WKSS

GARUT BERKABAR, Leles – Desa Cipancar, Kecamatan Leles, yang ditetapkan sebagai Lokasi Fokus (Lokus) Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Kabupaten Garut, berhasil…