BPBD Garut Gandeng Tohoku University Bahas Strategi Penanggulangan Bencana Melalui Pendekatan All-Hazards

- Jurnalis

Rabu, 13 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Final Workshop on the All-Hazards Approach berlangsung di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (13/11/2024).

GARUT BERKABAR, Tarogong Kaler – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Tohoku University menggelar Final Workshop on the All-Hazards Approach di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Tarogong Kaler, Rabu (13/11/2024). Acara ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas risiko bencana di Kabupaten Garut.

Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko bencana melalui studi mendalam yang melibatkan PBB. “Ini adalah pertemuan ketiga dalam kerja sama kami. Kajian ini akan menjadi dasar bagi penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) sebagai panduan lima tahunan,” ujar Aah.

Baca Juga :  Pelebaran dan Pembersihan Irigasi Ciparay: Respons Tanggap Pemerintah Garut Terhadap Keluhan Warga

Aah menambahkan bahwa BPBD Garut sedang merancang Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) sebagai panduan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Ia juga mengapresiasi dukungan dari BNPB dalam memfasilitasi acara ini. “Kami akan terus mengusulkan kajian lanjutan untuk memperkuat KRB dan rencana kontingensi sesuai dengan berbagai jenis bencana,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Program APRU Multi-Hazards, Prof. Takako Izumi, menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi berbagai jenis bencana, termasuk yang belum pernah terjadi.

Baca Juga :  Diskusi Panel SDIT Persis Tarogong Kidul: Sekolah sebagai Rumah Kedua, Harus Aman dari Kekerasan

“Pendekatan all-hazards membantu meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam menghadapi potensi risiko bencana baru,” kata Izumi.

Workshop ini juga mengidentifikasi ancaman baru seperti risiko lingkungan dan kekeringan di Garut, yang sebelumnya lebih dikenal dengan bencana banjir, gempa, dan letusan gunung berapi. Rekomendasi dari acara ini akan diajukan kepada BNPB untuk penyusunan kebijakan di tingkat nasional dan lokal.

“Garut telah menunjukkan langkah maju dengan mengadopsi pendekatan all-hazards, mencakup 14 jenis bencana, termasuk isu sosial dan teknologi. Ini adalah contoh yang baik bagi daerah lain,” tambah Izumi.

Acara ini diharapkan menjadi acuan bagi penerapan pendekatan serupa di berbagai negara seperti Jepang, Australia, dan Amerika Serikat. (Red).

Berita Terkait

Mojang Jajaka Garut 2025: Ajang Lahirkan Generasi Muda Pelestari Budaya dan Penggerak Pariwisata
Wabup Garut Ajak UMKM Tumbuh dengan Integritas dan Kerja Keras di Era Digital
Wabup Garut Dorong ASN Tingkatkan Pelayanan Publik Lewat Kreativitas dan Keterbukaan
Desa Dunguswiru Jadi Contoh Pemberdayaan Perempuan Lewat Program Srikandi Biru
Pemekaran Garut Utara Masuk Tahap Persiapan, Bupati Pastikan Dukungan Penuh
Garut Dorong Seni Qasidah ke Panggung Nasional Lewat Festival LASQI 2025
Bupati Garut Dorong Generasi Sehat Lewat Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah
Pencak Silat Garut Mendunia: KISC 2025 Jadi Ajang Diplomasi Budaya
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 20:00 WIB

Mojang Jajaka Garut 2025: Ajang Lahirkan Generasi Muda Pelestari Budaya dan Penggerak Pariwisata

Senin, 11 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Wabup Garut Ajak UMKM Tumbuh dengan Integritas dan Kerja Keras di Era Digital

Senin, 11 Agustus 2025 - 11:24 WIB

Wabup Garut Dorong ASN Tingkatkan Pelayanan Publik Lewat Kreativitas dan Keterbukaan

Senin, 11 Agustus 2025 - 07:34 WIB

Desa Dunguswiru Jadi Contoh Pemberdayaan Perempuan Lewat Program Srikandi Biru

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 16:43 WIB

Garut Dorong Seni Qasidah ke Panggung Nasional Lewat Festival LASQI 2025

Berita Terbaru