Upaya Kolaboratif Tekan Stunting : Monev TPPS Jawa Barat di Garut

- Jurnalis

Selasa, 1 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) TPPS Provinsi Jawa Barat melakukan pemantauan TPPS dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Semester 2 Tahun 2024 di Aula Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Selasa (1/10/2024).

GARUT BERKABAR, Karangpawitan – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap TPPS serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) Semester 2 Tahun 2024 di Aula Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Selasa (1/10/2024).

Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi konkret untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Garut, khususnya melalui penguatan koordinasi di tingkat desa.

Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Budi Kusmawan, mengungkapkan apresiasi atas kunjungan Tim Monev dari Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga :  Polres Gabungan Paket Polsek Tarogong Kidul Polres Garut, Sita Ratusan Miras Berbagai Merk dan Kemasan

Menurutnya, Kecamatan Karangpawitan dipilih sebagai fokus pelaksanaan monitoring dan evaluasi TPPS di Kabupaten Garut.

“Mudah-mudahan hasil dari kegiatan ini mampu merefleksikan secara ideal upaya-upaya TPPS Kabupaten hingga ke tingkat desa,” ujarnya.

Budi juga menambahkan bahwa pelaksanaan monev TPPS di Garut telah dilakukan dua kali, sebelumnya di Kecamatan Cilawu.

Ketua Tim Monev TPPS Provinsi Jawa Barat, Dean Rismawati, menekankan pentingnya mengenali masalah dan kendala dalam percepatan penurunan stunting.

Ia juga menekankan perlunya keterlibatan berbagai pihak untuk menangani stunting secara menyeluruh.

Baca Juga :  "Peran Strategis Muhammadiyah di Milad Ke-112: Sinergi dengan Pemerintah Daerah dan Penguatan Kewirausahaan"

“Percepatan penurunan stunting memerlukan koordinasi dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, tokoh agama, masyarakat, hingga tim lapangan,” kata Dean.

Camat Karangpawitan, Dadi Djakaria, menyatakan kebanggaannya atas dipilihnya wilayahnya sebagai lokasi monitoring.

Ia juga menegaskan pentingnya arahan dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas KB, melainkan semua pihak harus saling mendukung,” tegas Dadi. (Red)

Berita Terkait

Mekanisme Baru Penyaluran Tunjangan Guru, Sekda Jabar: Langkah Positif untuk Efisiensi Birokrasi
Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil Kurangi Dampak Hujan Ekstrem
Gubernur Dedi Mulyadi Resmikan Kepengurusan TP PKK Jabar, Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan
Media Gathering Ngabuburit: Bawaslu Garut Evaluasi Pengawasan Pemilu 2024
FAGAR Dorong Kejelasan Status R2 dan R3 dalam Rakor 2025
KONI Kabupaten Garut Fokus Konsolidasi dan Prestasi Jelang Porprov 2026
Perbaikan Jalan di Kampung Sukagalih Diharapkan Tingkatkan Kenyamanan dan Keamanan Warga
Pemkab Garut Galakkan Gerakan Bersama untuk Mitigasi Bencana Hidrometeorologi
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 19:07 WIB

Mekanisme Baru Penyaluran Tunjangan Guru, Sekda Jabar: Langkah Positif untuk Efisiensi Birokrasi

Kamis, 13 Maret 2025 - 16:50 WIB

Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil Kurangi Dampak Hujan Ekstrem

Rabu, 12 Maret 2025 - 09:57 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Resmikan Kepengurusan TP PKK Jabar, Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:13 WIB

Media Gathering Ngabuburit: Bawaslu Garut Evaluasi Pengawasan Pemilu 2024

Kamis, 6 Maret 2025 - 10:46 WIB

FAGAR Dorong Kejelasan Status R2 dan R3 dalam Rakor 2025

Berita Terbaru