Syakur dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran santri dalam pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa pendidikan agama dan moral yang diajarkan di pesantren merupakan fondasi utama yang diperlukan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. “Santri adalah harapan negeri dan pondasi bangsa,” ucap Syakur dengan penuh keyakinan. Menurutnya, pendidikan di pesantren tidak hanya melatih dalam bidang agama, tetapi juga memberikan bekal dasar tentang kebangsaan dan etika yang sangat diperlukan dalam kehidupan bernegara.
Di sisi lain, Erwan Setiawan memberikan apresiasi terhadap peran penting santri dan pesantren dalam membangun daerah. Ia memuji Syakur Amien sebagai figur yang memiliki visi besar untuk kemajuan bangsa. Selain itu, Erwan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pengusaha dalam mewujudkan Garut yang bersih dan sejahtera. “Garut memiliki potensi yang besar, baik dari segi sumber daya alam maupun manusianya. Kolaborasi antara akademisi dan pengusaha lokal sangat penting untuk mengoptimalkan potensi tersebut,” jelas Erwan.
Dalam kunjungannya, Erwan juga menyampaikan visi misi “Garut Hebat dan Asyik”, yang menurutnya sejalan dengan harapan masyarakat Garut untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme (KKN). Ia berkomitmen untuk mendorong perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan Garut demi kesejahteraan masyarakat.
Syakur turut menyoroti pentingnya memerangi masalah sosial seperti stunting dan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan di Garut. “Garut itu kaya, baik dari alam maupun manusianya. Mari kita bangun Garut, kota tercinta ini, dimulai dari diri kita sendiri,” ujar Syakur dengan semangat.
Kolaborasi yang diusulkan oleh Erwan dan didukung oleh Syakur diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Garut, baik dari sisi pemerintahan yang bersih maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (Vik)
Medsos