Penguatan Kapasitas Desa dan Kelurahan Dalam Implementasi Program Integritas Layanan Primer di Garut
GARUT BERKABAR – Koordinasi sosialisasi Pokjanal Posyandu di era integrasi layanan primer semakin diperkuat di Kabupaten Garut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepala desa dan kelurahan yang tengah melaksanakan program integrasi layanan primer (ILP). Program ini melibatkan 68 desa dan kelurahan di Kabupaten Garut dalam upaya penerapan transportasi pelayanan kesehatan primer yang terintegrasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr. Hj. Leli Yuliani, M.M., menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan rehabilitasi puskesmas pembantu (pustu) serta memperkuat pemahaman kepala desa terkait ILP. “Dengan saling mendukung bantuan rehabilitasi pustu dan pengadaan alat kesehatan, diharapkan pustu-pustu tersebut dapat melaksanakan ILP dengan baik di 68 desa dan kelurahan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan saat diwawancarai di Hotel Harmoni, Jl. Cipanas Baru, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Selasa, 30 Juli 2024.
Implementasi sistem transportasi primer baru ini telah dimulai dengan skala kecil di Banjarwangi, yang sebelumnya menjadi proyek percontohan kesehatan. Saat ini, program tersebut telah diperluas menjadi 68 pustu. “Mudah-mudahan ke depannya jumlah ini dapat terus bertambah,” tambahnya.
Selain penyesuaian terhadap sistem baru, alokasi anggaran juga menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan program ILP. “Kami berupaya untuk memastikan anggaran tersedia sesuai kebutuhan agar program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” tutupnya. (DK)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr. Hj. Leli Yuliani, M.M., menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan rehabilitasi puskesmas pembantu (pustu) serta memperkuat pemahaman kepala desa terkait ILP. “Dengan saling mendukung bantuan rehabilitasi pustu dan pengadaan alat kesehatan, diharapkan pustu-pustu tersebut dapat melaksanakan ILP dengan baik di 68 desa dan kelurahan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan saat diwawancarai di Hotel Harmoni, Jl. Cipanas Baru, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Selasa, 30 Juli 2024.
Implementasi sistem transportasi primer baru ini telah dimulai dengan skala kecil di Banjarwangi, yang sebelumnya menjadi proyek percontohan kesehatan. Saat ini, program tersebut telah diperluas menjadi 68 pustu. “Mudah-mudahan ke depannya jumlah ini dapat terus bertambah,” tambahnya.
Selain penyesuaian terhadap sistem baru, alokasi anggaran juga menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan program ILP. “Kami berupaya untuk memastikan anggaran tersedia sesuai kebutuhan agar program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” tutupnya. (DK)
Share this content: